Mohon tunggu...
Vienzy Justicia
Vienzy Justicia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup dalam kata, bermimpi dalam cerita.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Sirup Temulawak: Inovasi Mahasiswa PMM Kelompok 32 Gelombang 3 UMM dalam Upaya Pencegahan Asam Urat pada Lansia di Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Malang

18 Agustus 2024   14:00 Diperbarui: 19 Agustus 2024   12:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selain itu juga meningkatkan kualitas hidup lansia di Dusun Turi, Desa Kepuharjo, Kabupaten Malang, mahasiswa Program Mengabdi pada Masyarakat (PMM) Kelompok 32 Gelombang 3 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memperkenalkan inovasi kesehatan berupa sirup temulawak. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi masalah asam urat yang sering diderita oleh lansia di wilayah tersebut.

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) adalah tanaman herbal tradisional yang dikenal di
Indonesia karena khasiatnya dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Salah satu manfaat utamanya adalah sebagai anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi gejala asam urat, suatu kondisi yang menyebabkan nyeri sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Mahasiswa PMM Kelompok 32 Gelombang 3 Universitas Muhammadiyah Malang memanfaatkan sifat terapeutik temulawak dengan mengembangkan sirup temulawak sebagai solusi alternatif untuk
pencegahan dan pengelolaan asam urat pada lansia.

Dusun Turi, yang terletak di Desa Kepuharjo, merupakan salah satu daerah dengan prevalensi tinggi kasus asam urat di kalangan lansia. Mahasiswa PMM Kelompok 32 Gelombang 3 Universitas Muhammadiyah Malang memulai proyek ini dengan memproduksi sirup temulawak secara lokal menggunakan bahan-bahan alami berkualitas. Sirup ini dirancang untuk memudahkan konsumsi temulawak dalam bentuk yang lebih praktis dan menyenangkan.

Sirup temulawak dibuat dengan mengekstrak bahan aktif dari temulawak dan mengolahnya
menjadi sirup yang mudah dikonsumsi. Produk ini mengandung kurkumin, senyawa utama dalam temulawak, yang memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan. Dengan mengonsumsi sirup ini secara rutin, lansia dapat merasakan manfaat dalam mengurangi peradangan dan nyeri yang disebabkan oleh asam urat.

Mahasiswa PMM Kelompok 32 Gelombang 3 Universitas Muhammadiyah Malang tidak
hanya fokus pada distribusi sirup temulawak, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam proses edukasi tentang penyakit asam urat dan manfaat penggunaan sirup temulawak.

Respon masyarakat Dusun Turi terhadap sirup temulawak sangat positif. Dengan adanya
inovasi ini, diharapkan akan terjadi penurunan kasus asam urat di kalangan lansia dan
peningkatan kesadaran tentang pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit melalui
pendekatan berbasis herbal.

Inovasi sirup temulawak yang diperkenalkan oleh mahasiswa PMM Kelompok 32 Gelombang 3 Universitas Muhammadiyah Malang merupakan langkah penting dalam pencegahan asam urat pada lansia di Dusun Turi, Desa Kepuharjo. Dengan pendekatan berbasis komunitas dan edukasi, proyek ini tidak hanya memberikan solusi kesehatan yang efektif tetapi juga memperkuat keterlibatan masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan
lansia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun