“If you talk to a man in a language he understands, that goes to his head. If you talk to him in his language, that goes to his heart.”
(Jika Anda berbicara dengan seseorang dalam bahasa yang ia mengerti pembicaraan Anda akan masuk ke dalam pikirannya. Jika Anda berbicara dengan dia dalam bahasanya, pembicaraan Anda akan masuk ke dalam hatinya.)
Jika kita dapat membangun relasi positif dengan berbicara dalam bahasa yg lebih mudah diterima oleh lawan bicara (bukan hanya secara linguistik -bahasa lain-, tetapi juga level bahasa atau bahasa yang disesuaikan dengan umur/generasi, daerah, dan gaya bicara), bukankah itu alasan yang kuat untuk belajar bahasa?
Jadi, Anda masih mau “roaming”? :)
-----
Penulis merupakan Executive Director dari Polyglot Indonesia, sebuah organisasi berbasis komunitas tersebar di 6 kota besar Indonesia, yang mempromosikan praktek bahasa dan pertukaran budaya dengan cara fun dan dalam suasana hangout yang positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H