Mohon tunggu...
Vienna Mariska Septiana
Vienna Mariska Septiana Mohon Tunggu... Lainnya - Vienna Mariska

Tidak ada yang mudah, tapi juga tidak ada yang tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebagai Mahasiswa, Penting atau Tidak Aktif di Organisasi Kemahasiswaan?

20 Mei 2023   22:21 Diperbarui: 20 Mei 2023   22:33 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lalu dengan penjelasan mengenai keduanya, baik manfaat maupun dampak yang diperoleh karena aktif di organisasi tersebut yang menyebabkan berbagai pandangan dengan aktif di organisasi, penting atau tidak aktif di organisasi bagi mahasiswa?

Aktif atau tidak di organisasi bagi mahasiswa ialah tergantung dari masing-masing mahasiswa. Bagi mahasiswa yang mungkin memiliki banyak kesibukan diluar kampus seperti bekerja dan lainnya, organisasi bukanlah suatu hal yang harus diikutinya. Banyak pengalaman yang sudah didapatnya di dunia kerja. Namun, mungkin bagi para mahasiswa yang tidak ada kesibukan lain selain kuliah, aktif di organisasi sangatlah membantu dan menjadi sebuah privilege apabila diikutinya sebagai bekal kehidupan baik ketika sudah di masyarakat maupun dunia kerja.

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh sosok yang sudah tidak asing lagi. Ya, siapa yang tidak kenal dengan mantan gubernur DKI Jakarta, H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D. Dikutip dari laman cnnindonesia.com, di dalam artikel yang berjudul  'Anies Baswedan Bagi-Bagi Rahasia kepada Mahasiswa' , Ia berkata bahwa "Mahasiswa  harus dapat memiliki kemampuan akademis dan organisasi. Keduanya penting, mungkin lebih banyak mahasiswa yang mementingkan nilai IPK, padahal itu hanya mengatarkan mereka ke meja wawancara saja namun yang menentukan mereka berhasil tidaknya dalam bekerja ialah jiwa leadership, daya analisis dan kreativitas".

Sosok yang juga merupakan alumni dari Universitas Gadjah Mada ini, dulunya juga seorang aktivis di saat masih duduk di bangku perkuliahan. Sosok yang akrab dipanggil dengan Anies Baswedan ini sangat aktif di organisasi, bahkan sejak duduk di bangku SMA ia tergabung sebagai anggota OSIS di sekolahnya. Selain itu, di bangku perkuliahan pun Ia sangat aktif di organisasi kemahasiswaan. Ia pernah menjadi ketua senat mahasiswa di fakultas Ekonomi dan pernah bergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada dan banyak lagi. Pengalaman dan berbagai hal yang telah didapat semasa aktif di organisasi pun sukses diterapkan di kehidupan Anies Baswedan. Terbukti, ia telah sukses pernah menduduki berbagai posisi seperti mulai pernah menjadi rektor, menteri pendidikan dan kebudayaan, hingga yang terakhir ini ia telah selesai menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta berbekal ilmu dan pengalamannya yang didapat di organisasi yang pernah ia ikuti.

Jadi, penting atau tidaknya mengikuti organisasi, terlebih organisasi kemahasiswaan bagi mahasiswa ialah tergantung pada diri masing-masing mahasiswa. Banyak ilmu dan pengalaman yang tidak  diajarkan di kelas namun bisa diperoleh di organisasi. Namun, mencari pengalaman juga tidak harus dan hanya didapat melalui organisasi. Dan yang paling penting untuk diingat lagi bahwa apapun itu, selagi menjadi mahasiswa kuliah adalah prioritasnya.

Lalu bagaimana menurut pendapat kalian setelah membaca tulisan ini? Sebagai mahasiswa penting atau tidakkah mengikuti organisasi?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun