MENGENALÂ
     TOKOH EKONOMI MUSLIM KLASIK
           IMAM ABU YUSUF
Pada jaman dinasti Abbassiyah, ekonomi Islam kembali mengemuka, dimana saat itu, mereka memiliki tokoh-tokoh Islam yang mewakili ekonomi Islam yang berbasis Aquran dan Hadist Nabi SAW., dengan demikian mereka menerapkan teori ekonomi mereka berdasarkan aturan Islam, yang diberikan oleh para pendahulu mereka. Tokoh yang akan diperkenalkan dalam pembahasan kali ini adalah Imam Abu Yusuf, beliau telah memberikan kontribusi untuk negara dalam hal perpajakan yang ditulis dalam kitab Al-kharaj.
Abu Yusuf memiliki nama asli Ya'qub bin Ibrahim bin Habib bin Khanis bin Saad al-Anshari al-Jalbi al-Kufi al-Baghdadi. Beliau lahir di Kufah, Irak, dari suku Bujailah, sebuah suku Arab, pada tahun 113 H (731 M) dan wafat pada 182 H (798 M) di Kota Baghdad yang menjadi pusat pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah di masa itu, yang merupakan tempat peradaban Islam yang banyak didatangi oleh para ilmuan luar negeri. Orang tuanya adalah keturunan salah satu sahabat Nabi Muhammad, yaitu Sa'ad Al-Ansari bin Habbah.
Beliau termasuk orang yang cerdas, memiliki daya ingat dan ilmu yang kuat, rajin menghadiri pengajian ulama hadits. Dalam sehari, mampu menghafal 50-60 hadits. Di usia 17 tahun, beliau sudah mengajar hadits.
Abu Yusuf menimba ilmu kepada ulama besar antara lain :Â
Hisyam bin Urwah, Abu Ishaq as-Saybani, Abu Muhammad Atho' bin Saib al-Kufi, Anas bin Malik, (dalam Ilmu Hadist).
Muhammad Ibnu Abdurrahman bin Abi Laila, Al-Laits bin Saad, dan Abu Hanifah (dalam Ilmu Fikih).
Kelak abu Yusuf menjadi murid salah satu ulama madhab Hanafi termasyhur dan terpercaya di zamannya. Meski kerap berbeda pendapat, Abu Yusuf merupakan orang pertama yang menentukan kitab Mazhab Hanafi dan menyebarluaskan ajaran gurunya itu.
 Sebagaimana ulama-ulama terdahulu yang menguasai multidisiplin keilmuan, Abu Yusuf telah banyak melahirkan karya-karya dalam beberapa disiplin keilmuan, antara lain dalam bidang hukum Islam, fiqih, hadist, maupun ekonomi (keuangan public).