Kemudian, adanya proses persuasif secara rasional, yaitu Jokowi menggunakan data dan fakta berupa pencapaian selama masa kepemimpinannya, seperti peningkatan pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, serta kemajuan ekonomi, yang memperkuat argumennya.Â
Ada juga proses persuasif secara emosional di mana Jokowi selalu menggunakan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan gotong royong dalam pidatonya. Hal ini mampu membangun hubungan emosional dengan para audiens (rakyat Indonesia) karena nilai-nilai ini sangat dihargai di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H