Sebagai salah satu masyarakat dari sebuah negara yang multikultural dan multilingual, Indonesia juga mengenal bahasa non-Indonesia yang menjadi salah satu bahasa penghubung dalam dunia komunikasi internasional. Sebelum menjawab kenapa bahasa yang diakui sebagai bahasa internasional oleh dunia bukan bahasa Indonesia, kita harus tau apa itu komunikasi internasional.
Menurut Malik Rachmat, Komunikasi internasional pada umumnya menyangkut keterlibatan dua negara atau lebih negara dimana produk komunikasi massa disebarkan melintasi batas negara dengan menggunakan struktur jaringan komunikasi tertentu.
Dengan kata lain, komunikasi internasional juga menjadi cara untuk menyampaikan informasi dari negara yang berbeda dengan dengan berbagai aspek yang menjadi perhatian didalahmnya, tidak hanya bagaimana informasi berjalan antar-negara tapi juga berkaitan dengan strategi, struktur arus informasi, aktor dibaliknya, sarana yang digunakan bahkan efek yang akan ditimbulkan.
Setelah mengetahui sedikit mengenai komunikasi internasional, kita kembali ke topik utama yaitu mengapa dalam komunikasi internasional kita tidak menggunakan bahasa Indonesia? Karena kita lebih sering menjumpai penggunaan bahasa Inggris saat berada di luar negeri, atau bahasa yang digunakan turis saat berkunjung ke Indonesia tercinta ini.
Seolah melengkapi jargon iklan minuman "apapun negaranya, bicara bahasa Inggris saja" dengan pemahaman bahwa dengan menguasai bahasa Inggris, kita bisa berkomunikasi dengan seseorang dari negara manapun. Pertanyaan yang sering muncul adalah
"kenapa?"
Bahkan Cina dengan jumlah penutur terbanyak di dunia, atau arab dengan bahasa yang tertulis dalam kitab umat Islam tidak menjadi bahasa penghubung dalam komunikasi internasional. Dilihat dari sisi sejarah, bahasa Inggris melalui masa yang panjang untuk menjadi bahasa seluruh umat manusia.
Revolusi Industri di Eropa Barat yang terbangun demi keuntungan perdagangan internasional dan didorong oleh penjajahan, memberikan pengaruh besar dalam komunikasi internasional. Dominasi Inggris atas jalur laut perdagangan internasional dengan keunggulan armada angkatan laut dan kemampuan para perdagangannya, menjadikan Inggris sebagai negara yang kuat dan dapat melakukan ekspansi wilayah kerajaan dengan cara menjajah negara lainnya, termasuk benua Amerika, Afrika, Asia dan Australia pada masa kejayaannya. Sehingga mulai saat itu segala aspek kehidupan negara jajahannya mulai dipengaruhi, termasuk bahasa.
Kemajuan teknologi yang dimiliki Inggris juga mempengaruhi penyebaran bahasa Inggris di negara lain, salah satunya diciptakannya kabel bawah laut yang mejadi jalur komunikasi tercepat pada masanya, sehingga informasi yang disalurkan umumnya menggunakan bahasa Inggris dan hal tersebut menjadi stimulus masyarakat negara lain untuk memahaminya dengan penyampaian informasi yang berulah ulang dengan menggunakan satu bahasa.
Setelah Perang Dunia kedua, Amerika menjadi salah satu pihak terkuat dengan pengaruh yang luar biasa pada negara sekutunya. Sebagai bentuk pengaruh dari kerajaan Inggris yang menjajah Amerika sebelumnya, bahasa yang digunakan mejadi serupa.
Ditambah lagi pengaruh besar Amerika dalam bidang pendidikan menjadikan penggunaan bahasa Inggris di negara negara yang berhubungan dengannya memasuki wilayah sistem yang lebih formal ketimbang hanya menggunakan bahasa Inggris dalam komunikasi sehari hari.