Januari dan secarik kertas harapan
Dari jemariku-seperti sebelumnya, ia gemarÂ
sekali menulis banyak mimpi dan juga harapan.
Januari dan secarik kertas harapan
di hatiku-untuk yang kesekian kali,Â
Ia berjanji untuk menerima, menepati
lalu mensyukuri.
Kala fajar yang dingin datang menyapa
Diwaktu yang sama harapan-harapan diaminkan
meski merangkak perlahan
kalah jatuh lagi entah kesekian.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!