Wonogiri, 11Â Agustus 2020
Wonogiri (11/08/2020)- Baru-baru ini dunia sedang digemparkan dengan munculnya sebuah virus yang berasal dari negeri Tirai Bambu. Virus ini berhasil meluluhlantahkan seluruh sektor di dunia. Mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, budaya, politik dan seni semua carut marut karena virus ini. Salah satu negara yang terkena dampak virus corona adalah Indonesia.
Penyebaran virus corona juga berdampak pada program kegiatan yang ada di perguruan tinggi, salah satunya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Diponegoro. Program yang semula diadakan secara berkelompok di suatu desa, kali ini harus dilaksanakan secara perorangan secara online dan dilakukan di desanya masing-masing. Kebijakan KKN UNDIP ditengah pendemi diutamakan daam pencegahan penyebarn Covid-19 dan mendukung program SDGs.
Salah satu mahasiswa UNDIP yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pulang kampung yaitu Vidiya Hera mahasiswa Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan yang melakukan KKN di kampung halaman di dusun Karakan, desa Dlepih, Tirtomoyo, Wonogiri. Kegiatan yang dilakukan antara lain mengikuti pembagian Bansos dari Pemerintah Daerah, sosialisasi dan pembagian masker dan pemberdayaan masyarakat khususnya pemuda karang taruna di dusun Karakan, desa Dlepih dengan program inovasi pengolahan nasi aking (GOKING) dan bimbingan teknis dalam pemasaran produk.
Salah satu kegiatan untuk meningkatkan produktivitas warga khususnya pemuda karang taruna, Vidiya membawa inovasi dari kuliner nasi aking yang diolah secara cermat sehingga memberi nilai tambah pada makanan tersebut.
Pembuatan GOKING cukup sederhana, bahan utama yaitu nasi aking, nasi aking adalah nasi sisa yang telah dikeringkan. Bahan lain seperti bumbu bubuk atau penyedap rasa. Pada pelaksanaannya masing- masing anak karang taruna telah di koordinasikan untuk membawa nasi aking dari rumah.
Alat dan bahan:
Plastik standing pouch (12)
Plastik standing pouch (10)
Minyak goreng 1800ml
Minyak goreng 1 L
Bumbu Tabur
Kompor Gas
Cara pembuatan:
Tahap awal :
1. Kumpulkan nasi sisa yang sudah tidak di makan
2. Jemur nasi dibawah matahari selama satu hari, hingga kering
3. Kumpulkan nasi yang telah kering disebuah wadah
4. Setelah siap nasi aking kemudian masuk ketahap pengolahan
Tahap pengolahan :
*Panaskan minyak di penggorengan
*Masukkan 1 centong/takaran nasi aking kedalam wajan
*Goreng sampai matang tidak perlu terlalu lama
*Kemudian, tiriskan
*Ditaburi bumbu bubuk sesuai selera
*Kemas goking dalam wadah
Cara pengolahan nasi aking menjadi cemilan sangat sederhana dengan bahan yang mudah di dapat. Sehingga inovasi ini bisa dilakukan oleh pemuda karang taruna sebagai alternatif kegiatan dan mendapatkan dana usaha karang taruna.
Pelaksanaan kegiatan ini memiliki banyak respon positif dari warga dan pemuda, dimana banyak anak-anak karang taruna yang tertarik dan senang dengan diadakannya program ini. Salah satu tanggapan dari Dea pemudi karang taruna, "ayo mbak biar kita lebih produktif", "bagus mbak lanjutkan dan tingkatkan, ini ide bagus, semoga bisa berkembang" ujar Pak Lurah.
elain pemberdayaan melalui pengolahan, Vidiya selaku mahasiswa memberikan sosialisasi bimbingan teknis kepada pemuda karang taruna mengenai pola pemasaran yang dapat dilakukan di masa pandemi ini. Sistem pemasaran yang dilakukan menyesuaikan target pasar seperti, penjualan produk keliling dusun Karakan dimana target pasar yang diincar yaitu ibu-ibu buruh pembuatan batu bata, anak-anak dan warga sekitar, produk dijual di warung atau toko, selain itu juga memanfaatkan teknologi media sosial dalam mempromosikan produk.
SDitengah pandemi corona ini, banyak pengusaha besar maupun kecil melakukan promosi atau pemasaran melalui sistem online sebab adanya kemudahan dan kecepatan dalam prosesnya. Sehingga hal itu diterapkan pula kepada mereka dalam mempromosikan dan menjual produk GOKING ini melalui sistem online. Hasil penjualan ini akan dimasukkan dalam kas karang taruna, untuk itu perolehan keuntungan sangat dibutuhkan.
Kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif dan berkepanjangan terhadap UMKM di daerah Kabupaten Wonogiri. Serta dapat melatih pemuda untuk berwirausaha dan meningkatkan kreatifitas dalam berorganisasi.
Penulis: Vidiya Hera Puspitasari/ Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan, UNDIP
Editor: Dra. Puji Astuti., M. Si
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H