Jatilawang, Boyolali (20/01/2024) -- Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari tinggi rata-rata anak seusianya. Penyebab dari stunting adalah kekurangan gizi kronis yang dialami oleh anak sejak masih di dalam kandungan atau saat lahir dan kondisi ini baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Kondisi stunting berkaitan erat dengan periode emas dan 1000 hari pertama kehidupan, dimana proses tumbuh-kembang anak terjadi dengan sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia lain. Gagal tumbuh pada periode ini akan mempengaruhi status gizi dan kesehatan pada usia dewasa. Dampak dari terjadinya stunting meliputi terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, dan menurunnya kemampuan kognitif serta prestasi belajar, gangguan pertumbuhan fisik, dan menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah jatuh sakit, serta dapat memicu timbulnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas pada usia tua.
Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas pemerintah seperti yang telah tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP yang berada di Desa Jatilawang, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali melaksanakan program bertemakan "Aksi 1000 Hari Emas: Lawan Stunting, Bangun Generasi Emas" dalam rangka mendukung program nasional percepatan penurunan stunting.
Program ini berfokus pada edukasi pemenuhan dan perbaikan gizi pada periode emas dan 1000 HPK serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk setiap orang yang membutuhkan gizi tambahan, khususnya para penderita stunting. Pencegahan stunting memberikan dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga diperlukan adanya pendekatan kesehatan masyarakat secara menyeluruh yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak. Kegiatan yang akan dilakukan meliputi penyuluhan/sosialisasi tentang pengertian stunting secara umum, pencegahan stunting, dan pentingnya konsumsi gizi seimbang, pemberian makanan tambahan ke penderita stunting, dan pembuatan infografis pencegahan stunting serta peta persebaran penderita stunting di Desa Jatilawang.
Sosialisasi pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Januari 2024 bertempat di rumah salah satu perangkat Desa Jatilawang dan dihadiri oleh Bidan Desa, perwakilan kader kesehatan dari puskesmas, serta para kader posyandu dari empat dukuh yang ada di Desa Jatilawang. Kegiatan diiisi dengan pemaparan materi terkait dengan kondisi stunting di Indonesia, upaya pencegahan stunting dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi penderita stunting.
Sosialisasi kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Januari 2024 dan dihadiri oleh para ibu hamil. Kegiatan diisi dengan senam bersama para ibu hamil, kemudian dilanjutkan pemaparan materi terkait dengan kondisi stunting di Indonesia, upaya pencegahan Stunting dan Gizi Selama Kehamilan. Ibu hamil dipilih sebagai sasaran karena program yang dilaksanakan berfokus pada perbaikan gizi selama masa periode emas, termasuk didalamnya masa kehamilan.
Sosialisasi ketiga dilaksanakan pada hari Minggu, 4 Februari 2024 dan dihadiri oleh anggota keluarga atau orang tua dari anak yang menderita stunting. Kegiatan yang dilakukan berupa pemaparan materi terkait dengan peran keluarga dalam pencegahan dan penanganan stunting dan pemberian makanan tambahan (PMT). Kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan tambahan berupa nugget tahu bayam dan pudding jagung bagi anak-anak yang menderita stunting.
Selain itu, pada hari Senin, 5 Februari 2024 dilakukan penyerahan banner yang memuat terkait kondisi stunting di Indonesia, pencegahan stunting, serta peta persebaran penderita stunting di Desa Jatilawang kepada Bidan Desa sebagai penutup dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan.
Diharapkan dengan pelaksanaan rangkaian kegiatan dalam program ini dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting pada balita serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting melalui peran keluarga dan perbaikan gizi pada periode emas dan 1000 hari pertama kehidupan.
Ditulis oleh
 Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H