Jatilawang, Boyolali (25/01/2024) -- Demam Berdarah Dengue (DBD) Â merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius di banyak negara tropis. Penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Kondisi Indonesia sebagai salah satu negara tropis dan memiliki kelembapan udara yang relatif tinggi menyebabkan penyakit ini mudah berkembang di Indonesia, bahkan beberapa wilayah di Indonesia diketahui sebagai daerah endemis penyakit DBD.
Banyak upaya dilakukan oleh masyarakat untuk mengusir nyamuk dalam rangka mencegah penularan penyakit DBD, seperti fogging, penggunaan obat nyamuk bakar, semprot dan elektrik, hingga lotion anti nyamuk yang diaplikasikan ke tubuh. Upaya-upaya tersebut memang dapat mengusir nyamuk. Sayangnya, hanya untuk melumpuhkan namun tidak membunuh nyamuk.
Selain itu, penggunaan bahan-bahan kimia diatas dapat membuat nyamuk menjadi resisten (kebal) serta dapat menimbulkan efek samping yang buruk terhadap kesehatan manusia, seperti iritasi pada kulit hingga sakit kepala.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Vidiya Amalia yang merupakan mahasiswa dari Tim 1 KKN Universitas Diponegoro Tahun 2024 melakukan pembuatan spray atau cairan semprot anti nyamuk dengan menggunakan bahan alami berupa tanaman serai dan jeruk nipis. Â
Tanaman serai dipercaya memiliki kandungan dan bau yang dapat mengusir nyamuk karena mengandung senyawa sitronelol dan geraniol yang dapat menyebabkan nyamuk kehilangan cairan secara terus-menerus hingga akhirnya mengakibatkan kematian nyamuk. Untuk menambah harum dan kesegaran dari spray tersebut, ditambahkan perasan jeruk nipis karena bau yang dihasilkan dari buah jeruk juga dikenal dapat mengusir nyamuk.
Pembuatan Spray Anti Nyamuk dari bahan alami ini dilakukan di Desa Jatilawang, Kecamatan Wonosamodro, Kabupaten Boyolali dengan melibatkan Kader PKK. Kegiatan yang dilakukan berupa pemaparan materi terkait penyakit DBD dan efek penggunaan obat nyamuk dari bahan kimia terhadap kesehatan dan lingkungan.Â
Selanjutnya, para kader yang hadir diajarkan cara pembuatan spray anti nyamuk dari bahan tanaman serai dan jeruk nipis sebagai alternatif solusi dalam mengusir nyamuk dengan menggunakan bahan alami.
Mayoritas warga di Desa Jatilawang bekerja sebagai petani jagung dan adanya keluhan dari beberapa warga yang mengatakan bahwa banyak terdapat nyamuk di ladang jagung tempat mereka bekerja.Â
Oleh karena itu, pembuatan spray anti nyamuk dari bahan alami ini dapat dilakukan. Hal tersebut juga didukung dengan keberadaan tanaman serai yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar rumah warga.
Dengan adanya program pembuatan spray anti nyamuk ini, diharapkan dapat mengurangi kasus penyakit DBD dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat, khususnya di Desa Jatilawang agar dapat mengusir nyamuk dalam rangka pencegahan penyakit DBD.
Ditulis oleh Vidiya Amalia - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro Semarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H