Di sebuah desa kecil yang terletak jauh dari keramaian kota, hiduplah seorang anak bernama Ahmad. dia tinggal bersama ibu dan adiknya di sebuah rumah yang sudah tua, terbuat dari kayu yang hampir lapuk. Kehidupan mereka  Sangat sederhana, bahkan seringkali serba kekurangan. Bapak Ahmad sudah lama meninggal, dan ibunya bekerja keras sebagai buruh cuci untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Meskipun hidup dalam keterbatasan, Ahmad selalu belajar dengan tekun dan pantang menyerah. Sejak kecil, Ahmad sangat menyukai pelajaran di sekolah , terutama matematika dan IPA . Namun, karena keterbatasan ekonomi, Ahmad tidak memiliki buku pelajaran atau alat tulis yang memadai. Untuk belajar, Ahmad pun  sering meminjam buku dari teman-temannya.
Suatu hari, Ahmad mendengar kabar bahwa ada lomba matematika tingkat desa yang akan diadakan. Hadiahnya sangat besar yaitu sebuah beasiswa untuk melanjutkan salah salah satu pendidikan ke SMP di kota jakarata Ahmad  sangat antusias. Ini adalah kesempatan emas untuk merubah nasib keluarganya. Namun, ada beberapa masalah yaitu ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli buku atau mengikuti les privat.
Dari situ Ahmad  tidak putus asa. Setiap malam setelah membantu ibunya mencuci pakaian, ia belajar dengan tekun. Ia menyalakan lampu minyak di depan rumah dan ia mulai membaca dan memecahkan soal-soal matematika, terkadang Ahmad juga harus meminta bantuan teman-temannya untuk menjelaskan materi yang sulit, dan Ahmad pun tidak pernah malu untuk bertanya ,karena ia mempunyai prinsip "apapun yang saya tidak tahu saya akan tanyakan kepada yang lebih faham "
 Satu bulan berlalu dan semakin dekat lah hari lomba itu. Ahmad  terus berlatih dengan tekun dan sungguh-sungguh. Meski banyak yang meragukan kemampuannya, ia tetap yakin bahwa ketekunan dan kerja keras adalah kunci untuk meraih sukses. Pada akhirnya , hari yang dinanti-nanti pun tiba .Ahmad pun  berjalan menuju tempat lomba dengan langkah penuh harap dan semangat
Lomba berlangsung sangat ketat, dengan banyak peserta yang berasal dari keluarga kaya dan berasal dari sekolah-sekolah bagus. Namun, Ahmad  tidak gentar dan ragu . Ia menjawab soal-soal dengan hati-hati, menggunakan segala pengetahuan yang sudah ia pelajari dan baca dengan penuh perjuangan dan tak lupa ia selalu berdo'a kepada Allah SWT agar di beri kelancaran
Satu jam pun berlalu , dan saat ini adalah sesi pengumuman pemenang,perasaan campur aduk dan untaian do'a tak luput dari diri Ahmad ,Akhirnya nama Ahmad  disebutkan sebagai juara pertama. Semua orang terkejut, bahkan Ahmad sendiri tidak percaya. Ia menang! Hadiah utama, beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke SMP di kota Jakarta, kini ada di tangannya,di genggamannya.
Kemenangan tersebut  tidak hanya mengubah hidup Ahmad , tetapi juga hidup keluarganya. Ia melanjutkan pendidikan ke sekolah yang lebih baik, mendapat kesempatan untuk belajar dengan guru-guru yang hebat.
lalu semenjak  SMP  Ahmad selalu aktif mengikuti lomba -lomba yang berada di sekolah maupun di luar sekolah,ia juga sering di tunjuk oleh bapak/ibu guru untuk mengikuti olimpiade di berbagai perlombaan ,ia sungguh sangat sungguh - sungguh untuk mencapai cita citanya yaitu menjadi seorang pengusaha yang sukses dan membuat lapangan kerja untuk orang orang yang membutuhkan pekerjaan.
Tiga tahun berlalu dengan cepat kini saat nya Ahmad menduduki bangku SMA dan ia juga mendapatkan beasiswa untuk memasuki sekolah tersebut, Ahmad bersekolah di SMA NEGERI 1 jakarta , sekolah menengah atas yang favorit di jakarta,disini Ahmad menjadi anak yang terkenal sangat pintar dan cerdas ,bahkan sering di juluk i anak desa multitalenta oleh teman-temannya.
Bulan demi bulan tahun demi tahun kini Ahmad tumbuh menjadi seorang yang sangat tampan dan pintar, ia sekarang sedang menempuh pendidikan tinggi di universitas Indonesia Jakarta berkat kemenangan yang terus ia peroleh sejak SMP itu, Tapi ia tak pernah sombong, ia selalu ingat dengan kata kata ibunya "nak jika kamu besok telah menjadi seseorang yang pintar, seseorang yang sukses, ingatlah nak Allah SWT lah yang menghendaki semua ini ,hingga kamu berada di titik ini"
Ahmad selalu berdo'a kepada Nya untuk selalu memberi umur yang panjang ke pada ibunya dan memperlancar segala urusan Ahamd maupun ibunya.
Berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah, Ahmad tidak hanya mengubah nasib dirinya, tetapi juga mengangkat keluarga kecilnya dari kemiskinan Ahamd lulus di perguruan tinggi hanya 3 tahun,ibunya menghadiri acara wisuda Ahmad pun dengan penuh haru dan berlinang air mata.
Ahamd juga di rekrut oleh perusahaan ternama di Jakarta untuk menjadi sekertaris dan sudah di fasilitasi rumah dan mobil untuk Ia tinggal bersama ibunya .
Ahmad  membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil jika kita berusaha dengan sepenuh hati, meski menghadapi rintangan yang besar.
Pesan dari cerita tersebut adalah Setiap tetes keringat dan kerja kerasnya pasti membuahkan hasil yang manis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H