Mohon tunggu...
Avida Mahmudah
Avida Mahmudah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasakti Tegal

Saya Avida Mahmudah adalah seorang mahasiswa semester 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasakti Tegal, yang memiliki minat mendalam dalam mengelola talenta, pengembangan organisasi, dan manajemen kinerja. Selama masa studi, saya telah mempelajari berbagai aspek strategis dan operasional dalam manajemen SDM, seperti rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, hubungan industrial, hingga perencanaan karier. Pada Tahun 2024 saya berhasil menyelesaikan program magang di BPKAD yang ditempatkan di bidang anggaran. Selama magang, saya bertanggung jawab membantu tim dalam menyusun dan menganalisis anggaran untuk mendukung berbagai program perusahaan. Serta dalam mengevaluasi realisasi anggaran untuk memastikan kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Pengalaman tersebut memperkaya pemahamannya tentang bagaimana anggaran memainkan peran penting dalan pengambilan keputusan strategis dan pengelolaan sumber daya organisasi. Hobi saya yaitu menulis. Saya sangat menikmati menulis karena melalui tulisan saya bisa menuangkan ide-ide yang mungkin sulit diungkapkan secara lisan. Menulis menjadi cara saya untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran. Komunikasi lebih lanjut bisa melalui IG: @aviiidaaa_ atau bisa terhubung di Linkedin: Avida Mahmudah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Berdayakan Usaha Kecil Dengan Konektivitas Relevan Untuk Masa Depan

28 Desember 2024   15:52 Diperbarui: 28 Desember 2024   21:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdayakan Usaha Kecil Dengan Konektivitas Relevan Untuk Masa Depan


Usaha Kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia. UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, yaitu sekitar 60%, dan mampu menyerap hingga 97% tenaga kerja.  Hal ini menunjukkan bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional. Selain itu, umkm juga menjadi penggerak ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor, mulai dari pertanian, perdagangan, hingga jasa.

Namun potensi besar ini seringkali tidak didukung oleh akses yang memadai ke teknologi, pasar global, dan sumber daya finansial. Padahal di era digital, konektivitas menjadi kunci penting untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing usaha kecil. Dengan memanfaatkan teknologi dan konektivitas, umkm bisa memperluas jangkauan pasar, mengelola bisnis dengan lebih baik dan menciptakan inovasi yang relevan.

Sayangnya, usaha kecil masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses internet, rendahnya literasi digital, dan kurangnya dukungan infrastruktur. Banyak pelaku umkm yang tidak memahami cara menggunakan teknologi untuk mengembangkan bisnis mereka. Selain itu, usaha kecil seringkali kesulitan mendapatkan modal untuk berinvestasi dalam teknologi atau mengakses pasar internsaional. Hal ini membuat mereka sulit bersaing dengan perusahaan besar atau produk impor.

Konektivitas disini tidak hanya berarti memiliki akses internet, tetapi juga mencakup kemampuaan untuk terhubung dengan platform digital, pasar, dan ekosistem teknologi. Dalam era digital, usaha kecil yang terhubung memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan berkembang dibandingkan mereka yang belum memanfaatkan teknologi. Melalui konektivitas usaha kecil bisa mendapatkan informasi, menjangkau konsumen baru, dan menciptakan produk atau layanan yang lebih inovatif.

  • Pentingnya Konektivitas Untuk Usaha Kecil

Konektivitas memberikan peluang bagi umkm untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia, Shopee, atau Lazada,  pelaku usaha kecil dapat memasarkan produknya tanpa batas geografis. Sebagai contoh, seorang pengrajin batik dari daerah terpencil kini bisa menjual produknya ke pembeli di luar negeri melalui e-commerce.

Menurut laporan Mckinsey & Company, umkm yang mengadopsi teknologi digital memiliki peluang pertumbuhan pendapatan hingga 2,5 kali lebih besar dibandingkan yang tidak. Ini menunjukkan bahwa konektivitas tidak hanya membantu umkm bertahan, tetapi juga memungkinkan mereka berkembang lebih cepat dan efektif.

Teknologi tidak hanya membatu pemasaran, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional umkm. Dengan menggunakan perangkat lunak seperti software akuntansi atau system manajemen pelanggan (CRM), pelaku usaha kecil bisa mengelola bisnis mereka dengan lebih mudah. Misalnya, mereka dapat mencatat keuangan secara otomatis, mengatur stok barang, dan melacak perilaku konsumen.

Laporan word economic forum menyatakan bahwa usaha kecil yangn terhubung dengan teknologi cenderung lebih efisien dalam hal waktu dan biaya, sehingga mereka dapat fokus pada pengembangan produk dan peningkatan layanan.

Dengan konektivitas, umkm juga memiliki akses ke informasi global yang bisa mendorong kreativitas dan inovasi. Sebagai contoh, sektor agribisnis modern menggunakan teknologi internet of things (IoT) untuk memantau pertumbuhan tanaman atau hasil panen. Selain itu, disektor keuangan, banyak umkm yang mengembangkan layanan berbasis teknologi seperti aplikasi keuangan atau dompet digital.

Inovasi semacem ini tidak hanya membuat produk umkm lebih kompetitif, tetapi juga meningkatkan nilai tambah bagi konsumen. Dengan konektivitas, pelaku usaha kecil bisa terus mengikuti tren pasar dan kebutuhan konsumen yang berubah dengan cepat.

  • Langkah-langkah Untuk Meningkatkan Konektivitas Usaha Kecil

               1. Pembangunan infrastruktur digital yang merata

Salah satu kendala terbesar bagi umkm adalah kurangnya akses internet, terutama di daerah terpencil. Pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur digital agar seluruh wilayah indonesia memiliki akses internet yang cepat dan stabil. Data dari BPS menunjukkan bahwa kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih sangat tinggi.

Dengan infrastruktur yang memadai, pelaku usaha kecil di daerah terpencil dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan bisnis mereka, seperti menjual produk secara online atau menggunakan alat digital untuk meningkatkan efisiensi produksi.

              2. Edukasi dan pelatihan digital

Selain infrastruktur, pelaku usaha kecil juga memerlukan pelatihan untuk memahami cara menggunakan teknologi dengan efektif. Pelatihan ini harus mencakup keterampilan dasar seperti membuat toko online, mengelola media sosial, dan menggunakan analitik data untuk memahami kebutuhan konsumen. Dengan edukasi yang tepat, pelaku usaha kecil akan lebih percaya diri dan mampu bersaing dipasar digital.

             3. Kemitraan strategis dengan korporasi pasar

Kemitraan dengan perusahaan besar dapat memberikan banyak manfaat bagi umkm, seperti pendampingan,  akses pasar, dan transfer pengetahuan. Kemitraan semacam ini memungkinkan umkm untuk belajar dari pengalaman perusahaan besar dan mendapatkan akses ke sumber daya yang sebelumnya sulit di jangkau.

            4. Dukungan regulasi dan kebijakan pemerintah

Pemerintah perlu memberikan insentif kepada umkm yang mengadopsi teknologi, seperti pengurangan pajak atau bantuan keuangan. Selain itu, regulasi yang melindungi produk lokal di e-commerce juga penting untuk memastikan umkm tidak tersisih oleh produk impor yang lebih murah.

  • Dampak Positif Konektivitas Bagi Masa Depan Usaha Kecil

             1. Ketahanan ekonomi

Umkm yang terhubung secara digital lebih tangguh dalam menghadapi krisis. Selama pandemi covid-19, umkm yang menggunakan platform digital mampu mempertahankan omzet mereka, bahkan ketika pasar offline mengalami penurunan drastis. Hal ini menunjukkan bahwa konektivitas memberikan fleksibilitas bagi umkm untuk beradaptasi dengan perubahan.

           2. Peningkatan daya saing global

Dengan konektivitas, umkm dapat memperkuat branding lokal mereka dipasar internasional. Banyak produk umkm indonesia, seperti kerajinan tangan dan makanan khas, telah berhasil menembus pasar global melalui e-commerce studi dari internasional Trade Centre menunjukkan bahwa umkm yang terhubung dengan teknoogi memiliki peluang ekspor yang lebih besar dibandingkan yang tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun