Mohon tunggu...
Victo Surya Hartono
Victo Surya Hartono Mohon Tunggu... Lainnya - Bersekolah di SMA Kolese Kanisius

Tugas Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Perilaku Pelajar dalam Penggunaan AI

24 Oktober 2024   20:17 Diperbarui: 24 Oktober 2024   20:40 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting untuk diingat bahwa AI hanyalah alat. Penggunaan AI harus diimbangi dengan pendekatan pembelajaran yang holistik, yang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi.

Inilah inti dari semua permasalahnya. Banyak siswa menyalahgunakan AI. Mereka menganggap AI sebagai alat untuk menyelesaikan tugas tanpa perlu berpikir kritis. Padahal, penggunaan AI bisa menjadi sarana yang sangat memudahkan siswa dan guru. Namun, harus diiringi dengan analisis kritis terhadap hasil yang diberikan. Kita tidak boleh sekadar menyalin hasil AI tanpa memahami konsep di baliknya.

Pada akhirnya, kita memerlukan Solusi untuk hal ini.

Pertama, pendidikan literasi digital. Sekolah perlu membekali siswa dengan keterampilan mencari informasi yang kritis. Siswa perlu dilatih untuk membedakan sumber informasi yang kredibel dengan yang tidak, serta mengevaluasi relevansi informasi yang ditemukan. Selain itu, pendidikan etika digital juga harus menjadi bagian integral dari kurikulum. Siswa perlu memahami konsekuensi dari penggunaan AI yang tidak bertanggung jawab, seperti plagiarisme atau penyebaran informasi palsu. Dengan bekal literasi digital yang kuat, siswa dapat menggunakan AI secara bijak dan bertanggung jawab.

jesuits.id
jesuits.id

Kedua, Sekolah perlu memiliki kebijakan yang jelas mengenai penggunaan AI untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Kebijakan ini harus mencakup aturan yang tegas tentang penggunaan AI dalam mengerjakan tugas, seperti larangan penggunaan AI untuk mencontek atau melakukan plagiarisme. Untuk memastikan kebijakan ini efektif, sekolah perlu melakukan pemantauan secara berkala terhadap penggunaan AI oleh siswa. Pemantauan dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti memeriksa riwayat pencarian siswa atau menganalisis hasil tugas yang diajukan. Dengan adanya kebijakan yang jelas dan pengawasan yang ketat, sekolah dapat memastikan bahwa AI digunakan sebagai alat bantu yang positif dalam proses pembelajaran.

Maka dari itu, AI bisa menjadi sarana memudahkan, tetapi AI juga bisa menjadi sarana untuk menghancurkan pendidikan. Cara agar AI bisa sebagai sarana memudahkan, adalah dengan cara membuat kebijakan di sekolah dan mengontrol diri sendiri dalam pengunaan AI. Dengan demikian, marilah kita rangkul anak-anak sekolah kita agar bisa mengerti etika penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber : 

https://jesuits.id/internos-edisi-khusus-bercerita-tentang-universal-apostolic-preference-dalam-foto/

https://tirto.id/penggunaan-ai-di-dunia-pendidikan-makin-marak-dan-merata-gZax

https://aptika.kominfo.go.id/2023/11/sekjen-kominfo-penggunaan-ai-harus-sesuai-dengan-nilai-etika-di-indonesia/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun