Dengan tambahan produksi beras tersebut, pada tahun 2029 swasembada beras, sehingga Indonesia oftimis menjadi lumbung pangan dunia.
Intensifikasi Sawah
Kendati peta jalan itu bakal bergulir mulai 2025, Kementan telah "mencuri start" peningkatan produksi pada tahun ini melalui sejumlah program. Tiga di antaranya berupa penanaman padi di lahan rawa seluas 400.000 hektar, pengoptimalan 1,2 juta hektar sawah tadah hujan melalui pompanisasi, dan menanam padi gogo seluas 500.000 hektar di sela-sela tanaman perkebunan kelapa sawit dan perkebunan lain.
Area persawahan yang memasuki musim tanam di Gorowong, Parung Panjang, Kabupaten.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Dalam Agricultural Outlook 2024-2033, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) serta Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) meramal produksi, konsumsi, dan impor beras Indonesia dalam satu dekade ke depan, 2023-2033. OECD dan FAO merilis laporan tersebut secara bersamaan di Paris, Perancis, dan Roma, Italia, pada 2 Juli 2024.
Laporan tersebut menyebutkan, pada 2033, produksi beras Indonesia akan meningkat menjadi 39 juta ton dibandingkan rerata produksi beras pada 2021-2023 yang sebanyak 34,65 juta ton. Konsumsi beras juga akan bertambah dari 36,11 juta ton menjadi 39,46 juta ton. Adapun impor beras turun dari 1,46 juta ton menjadi 487.000 ton.
BICARA Swasembada & Ketahanan Pangan di Indonesia maka tak terlepas dengan Daerah Wiralodra (Indramayu-Jawa Barat) sebagai daerah lumbung padi (Oryza Sativa) terbesar di Jawa Barat. Dimana Kabupaten Indramayu (Karso, A. Junaedi, 2024:143), merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Cirebon di tenggara, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang, serta Kabupaten Subang di barat. Kabupaten Indramayu terdiri atas 31 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 313 desa dan 8 kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Indramayu berada di pesisir Laut Jawa.
Kabupaten Indramayu merupakan wilayah penghasil padi terbesar di Jawa Barat, yakni seberat 1,36 juta ton atau 14,78% dari total produksi pada 2020. Kabupaten tersebut memiliki luas panen padi mencapai 226,18 ribu hektare (ha) dengan produktivitas 60,24 kuintal/ha. (katadata, 2020).
Selain itu Indramayu merupakan 1 dari 10 kabupaten sebagai produsen beras tertinggi di Indonesia tahun 2019 berdasarkan hasil penghitungan BPS menggunakan metode KSA. (indonesiabaik, 2024).
Kabupaten Indramayu