“Bagaimana dengan kelas 2-C, Ryota-sensei?”
“Tenang saja, sudah ada yang menggantikan diriku. Aku telah menyampaikan hal ini kepada kepada komite sekolah, dengan mengatakan bahwa pada studi tur ini kalian sedang melakukan penelitian sejarah berdasarkan permintaanku. Ini bisa membuat sekolah beranggapan bahwa aku harus bertanggung jawab atas kejadianmu kemarin.”
***
Pada hari terakhir studi tur itu, Erina, Sakura, Mai dan juga Ren memilih untuk menemani Ryuo. Hasil pemeriksaan Ryuo siang ini juga memperlihatkan kabar baik. Kondisi kesehatan Ryuo dinyatakan sudah membaik dan dalam dua hari Ryuo sudah bisa meninggalkan rumah sakit.
Dua hari tersebut dihabiskan mereka untuk saling berbincang dan bercanda. Mereka sesekali membicarakan tentang apa yang Ryota-sensei ceritakan, namun selalu berakhir dengan imajinasi mereka yang di luar logika dan penuh tawa. Ryota-sensei yang terus menunggu perkembangan akhir Ryuo dari dokter juga sering kali menyempatkan diri ikut dalam obrolan mereka.
Ryuo akhirnya diperbolehkan pulang tepat dengan waktu yang sudah diperkirakan oleh dokter. Ryuo serta keempat temannya pulang ke Tokyo menggunakan kereta Shinkansen didampingi oleh Ryota-sensei. Kepulangan mereka ini berjarak dua hari dari jadwal yang seharusnya. Kabar mengenai telat pulangnya Ryuo ke rumah juga sudah diberikan kepada Rikka.
***
Ujian pertama sudah semakin dekat. Karena itu, murid-murid Hakumigaoka Academy tengah berada dalam keseriusan yang tinggi guna mendapatkan hasil yang terbaik. Tidak terkecuali, Mai.
“Aku tidak melihat diri kamu belajar untuk ujian, Ryuo-kun.”