Lenteng Agung, Jakarta Selatan | Honda!? Ya Honda, sebutan yang akrab pada telinga sangat banyak orang di Dunia. Sehingga pada durasi waktu yang lalu, merek apa pun, disebut "Numpak Honda," maksudnya naik honda ke mana-mana (pasar, kantor, kota, antar jemput, dan seterusnya). Kini, sudah banyak pilihan lain.
Soichiro Honda
Soichiro Honda (17 November 1906--5 Agustus 1991) lahir dari pasangan
Gihei Honda (Ayah) dan Mika Honda (Ibu). Ia lahir dan menikmati masa kecil hingga remaja di Hamamatsu, Shizuoka, Jepang. Honda lahir dari keluarga bersahaja, saat Jepang belum semaju sekarang.
Pada sikon masa itu, Honda, bisa disebut, tanpa pendidikan formal. Honda menghabiskan masa kecil dengan membantu di bengkel reparasi sepeda milik ayahnya. Itulah sekolahnya Honda.
Ketika Honda berusia 15 tahun, ia meninggalkan Hamamatsu, Shizuoka, menuju Tokyo; tekadnya hanya satu mencari kerja agar mampu memperbaiki taraf hidup diri sendri, keluarga, serta orang-orang di Kampung Halamannya.
Sesuai pengalamannya, di Tokyo, Honda bekerja di bengkel. Tahun 1928, ketika berusia 28 tahun, Honda kembali ke Hamamatsu, Shizuoka. Ia membuka bengkel mobil, sepeda, sekaligus modifikasi motor untuk balap (balapan). Bahkan pernah mengalami kecelakaan yang sangat parah pada kedua pergelangan tangan.
Hasil kerja keras dan kegiatannya tersebut, tahun 1937, Honda membangun pabrik peralatan motor, Industri Berat Tokai Seiki atau IBTS,Tokai Seiki Heavy Industry (kemudian dibeli Toyota).
Hasil penjualan tersebut, tahun 1948, Honda mendirikan pabrik sepeda motor dengan nama Honda Corporation. Perusahan, yang kemudian, menggurita ke berbagsi penjuru Dumia melalui sepeda motor Honda.
Tahun 1973, Honda pensiun; namun terus berkarya untuk kemanusian, pendidikan. Inovasi tekhnologi melalui Honda Foundation. Tahun 1991, Soichiro Honda meninggal karena gagal lever; ia meninggalkan karya besar yang digunakan serta bermanfaat pada banyak orang.
Astra Honda Motor