2. Melatih mekanisme pertahanan diri anak melalui kualitas pengasuhan yang positif
3. Memberi anak kesempatan atau 'membuak ruang' agar membentuk kemandirian
4. Pembiasaan agar berkembangnya kemampuan untuk mengeksplorasi kemandirian fisik, emosi, sosial, serta percaya diri untuk meredam ketidakberdayaan, sekaligus percaya diri menghadapi lingkungan
Selain hal-hal di atas, terutama di Perkotaan, yang tinggkat individulistik/s tinggi, sebisa mungkin orang tua berkoordinasi dan saling mengenal dengan misalny apara guru si anak (sekolah), sopir (dan keluarganya) antar jemput, petugas keamanan lingkungan, teman-teman anak (dan orang tuanya), bahkan orang-orang sekitar lingkungan sekolah (misalnya tukang parkir, pedagang kecil, dan lain-lain). Umumnya, meereka adalah orang-orang kelihatanya 'cuek,' namun sebenarnya para pemerhati serta informan yang sangat baik dalam banyak hal.
Di samping semuamya itu, untuk melengkapi anak (anak-anak) dalam rangka pertahanan diri serta sebisa mungkin lolos dari tindak kejahatan, maka perhatikan tip berikut
1. Sedini mungkin anak mengetahui nama dan alamat sendiri (dengan lengkap) nama lengkap orang tua (papa mama) dan adik-kakak (jika ada)
2.Memperkanalkan area lingkungan rumah (misalnyta nama jalan, gedung, jalur/rute kendaraan umum, RT/RW, dan lain-lain
3. Pembiasaan dan memperkenalkan tempat atau area publik (yang ramai) sebagai tempat pertama untuk melarikan diri seandainya telah menjadi korban. Misalnya, Terminal Bus, Kantor Polisi, Pos Security Perkantoran, Sekolah, Kampus, dan lain-lain
4. Melatih anak bepergian sendiri, sambil diawasi dari jauh
5. Tenang, tidak panik hadapi hal-hal menakutkan serta mencurigkan
6. Lengkapi dan hidupkan Layanan Lokasi pada HP atau pun perlengkapan sekolah (dalam tas)