Mohon tunggu...
sastrabiru
sastrabiru Mohon Tunggu... GURU -

Pak Guru. kurang piknik, kelebihan ngopi.~

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Kebakaran & Sedikit Catatan Seorang Awam (Bongkudai)

23 Agustus 2016   14:34 Diperbarui: 23 Agustus 2016   14:45 3573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

saya diam, masih memendam geram yang tak tertahan.

Lanjutnya lagi, "Mungkin karena beda wilayah stau kang, Vik, jadi dorang ndak sampe kamari. Mar sebenarnya biar beda wilayah kebakaran kang, kan dimana kebakaran harusnya itu dorang pe tugas."

"Ya, so bagitu Ndo, torang pe kalah ini noh, kadang persoalan kertas lebe penting daripada urusan kemanusiaan."

Sahutku lagi, Hendro tak menanggapi lebih, entah karena masih menafsir maksud kalimat saya barusan. Kami kemudian terdiam dalam beberapa saat, sembari menyesap asap rokok dan menyaksikan keadaan sekitar yang mulai tenang.

Jam sudah menunjukkan pukul 24.00, orang-orang mulai kembali ke rumah dengan bekal cerita yang baru saja mereka saksikan. di TKP masih tertahan pihak kepolisian, juga beberapa orang yang ingin melihat langsung sisa-sisa bangunan yang terbakar.

***

Catatan kecil saya selaku orang awam untuk Pemerintah Bol-Tim & Kota Kotamobagu;

Melihat peristiwa di dusun kami barusan, Bongkudai, tentu menjadi Pe-Er penting untuk Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang harus sesegera mungkin memikirkan solusinya dengan seksama. Berkaca dari peristiwa semalam, harus kita akui betapa gagapnya pemerintah Bol-Tim dalam hal ini sebagai tumpuan masyarakat, menghadapi situasi-situasi genting yang membutuhkan tindakan praktis dan solutif.

Berterima-kasihlah Pemerintah terutama kepada Masyarkat Bol-Tim khususnya dari beberapa desa di kecamatan Moadyag Bersatu --terlebih kepada beberapa orang yang datang langsung dari wilayah Kotamobagu-- yang masih setia ber-gotong-royong untuk memadamkan kobaran api yang tak main-main tadi malam.

Tentu kita akui bersama, jarak antara wilayah Modayag dengan Tutuyan sebagai Ibu Kota tidaklah dekat, butuh sedikitnya satu jam untuk menjangkaunya, sebuah kendala alam yang perlu di maklumi. Peristiwa ini (tentu) sebaikya jadi pelajaran penting untuk masyarakat Bolaang  Mongondow Timur terlebih khusus pihak Pemerintah sebagai pemegang kendali (Pilot) teritorial.

Praktisnya, wilayah Modayag  Bersatu sebagai salah-satu elemen penting dari Bol-Tim, butuh Petugas Damkar yang selau siap-siaga menjaga-jaga di wilayah setempat agar peristiwa semacam ini tak terbiarkan begitu saja. Kemudian (jika perlu) masyarakat Bol-TIm dalam hal ini butuh sosialisasi bagaimana penanganan dini terhadap kebakaran sebelum menunggu petugas Damkar tiba. Karena jujur saja, berkaca dari peristiwa semalam, masyarakat tampak begitu gagap dan ling-lung menghadapi situasi kebakaran semacam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun