Menjadi admin dari grup blogwalking kadang-kadang bisa jadi melelahkan, apalagi kalau anggota-anggotanya nggak bisa diatur. Saya sendiri adalah salah satu admin tersebut, dan beberapa kali saya dihadapkan pada anggota-anggota yang kerap menyusahkan karena melanggar aturan blogwalking.
Jika Anda mendarat di tulisan saya ini dan nggak tahu apa itu blogwalking, saya perlu cerita dulu tentang profesi blogger. Blogger adalah orang yang mempunyai website blog. Blog ini berisi artikel-artikel yang dikelola sendiri oleh pemiliknya.
Beberapa blogger ingin artikelnya diapresiasi oleh pembacanya dalam bentuk komentar. Maka, di bawah artikel itu, disediakan kolom komentar supaya pembaca bisa nulis komentar setelah baca artikel itu.
Tetapi, nggak selalu upaya ini berhasil, karena beberapa blogger bisa gagal membuat orang mau datang untuk membaca blognya, apalagi untuk mengomentari artikelnya. Jadi, beberapa blogger kadangkala membentuk sebuah komunitas berbasis peer.Â
Dalam komunitas ini, secara terjadwal para anggotanya menyelenggarakan event online berupa pendaftaran link (istilah teknisnya adalah list blogwalking), di mana para anggotanya bisa mendaftarkan link artikel mereka yang ingin dikomentari. Para anggota yang mendaftarkan linknya diberi waktu beberapa hari untuk mengomentari link-link anggota lain yang juga mendaftar di situ. Dengan cara ini, tiap orang dalam event ini bisa mendapatkan komentar untuk artikel mereka, sehingga mereka mendapatkan apresiasi yang mereka inginkan.
Suatu komunitas kadang-kadang terdiri dari ratusan orang, sehingga diperlukan 1-2 orang admin untuk membuat komunitas ini tertib. Setiap event list blogwalking dikontrol oleh seorang admin, di mana admin ini bertugas memastikan tiap peserta list untuk berkomentar ke artikel seluruh peserta list lainnya.Â
Saya sendiri, yang juga seorang admin komunitas blogwalking, menjalankan peran ini sebanyak dua kali seminggu. Biasanya pada event list blogwalking yang saya kontrol, ada 10 peserta yang saling blogwalking. Ke-10 orang ini harus berkomentar ke artikel tetangga-tetangganya dalam jangka waktu 3 x 24 jam.
Sebetulnya, bagi blogger yang punya teman sesama blogger, tugas ini sederhana aja. Toh tugasnya hanya membaca artikel kawannya, lalu berkomentar. Tapi kadang-kadang jadi susah, karena tidak semua orang ternyata punya mental untuk bersedia menyelesaikan tugas blogwalkingnya dalam jangka waktu yang sudah disepakatin bareng.
Ambil contoh nih, bila seorang blogger bernama Anyelir misalnya, ngelist di daftar blogwalking itu, bersama teman-teman bloggernya yang bernama Tulip, Kaktus, dan Sukulen. Artinya si Anyelir ini sudah diharapkan untuk bersikap amanah alias bisa dipercaya oleh Tulip, Kaktus, dan Sukulen, untuk berkomentar ke artikel mereka semua dalam tempo 3 x 24 jam.Â
Kalau sampai lewat dari 72 jam itu komentarnya belum datang juga di artikelnya Sukulen, berarti Anyelir ini kan tidak amanah. Tentu sikap Anyelir kayak gini nggak bisa dibilang sopan. Jika Anyelir sampai bersikap kayak gini berkali-kali, lama-lama bisa menimbulkan konflik horizontal yang tentu mengganggu kenyamanan di dalam komunitas blogwalking itu sendiri.
