Adakah Manfaat Tauge untuk Promil?

"Ayo makan tauge, biar cepet hamil!" begitu kata orang-orang jaman dahulu tatkala menasehati pasangan-pasangan yang belum memperoleh anak.

Budaya makan tauge untuk meningkatkan kesuburan masih populer pada masa kini. Forum-forum promil yang banyak bertebaran di dunia maya, seringkali mengangkat isu bahwa makan tauge bisa mempermudah mendapat anak. Baik istri, maupun suami, sama-sama disemangati untuk makan tauge setiap hari, apalagi kalau istrinya baru selesai menstruasi. 

Pertanyaannya, benarkah ada manfaat tauge untuk promil itu?

***

Kontroversi Manfaat Tauge untuk Promil

Manfaat tauge untuk promil, ternyata sampai hari ini masih menjadi kontroversi di kalangan para ilmuwan lho. Pasalnya penelitian-penelitian tentang tauge dan kesuburan, masih menunjukkan hasil yang tidak konsisten.

Ada hipotesis bahwa jika sperma jantan yang terpapar radiasi gamma diberi ekstrak tauge, ekstrak tauge ini akan meningkatkan kualitas sperma bersangkutan. Alasannya, radiasi gamma menimbulkan stress oksidatif yang dapat merusak sperma, sedangkan tauge mengandung tokoferol (vitamin E) yang melawan peristiwa stress oksidatif tersebut. Padahal kalau sperma dibiarkan rusak, maka kesuburan pun terganggu.

Terbukti setelah diberi ekstrak tauge, sperma nampak lebih motil, viable lebih lama, dan bentuknya lebih baik.

Namun banyak juga penelitian malah menunjukkan bahwa setelah hewan-hewan jantan percobaannya diberi tauge, kecepatan spermanya malah melambat.

Salah satu penelitian dari suatu sekolah farmasi di Semarang pada baru-baru ini malah menunjukkan bahwa sperma mencit jantan yang diberi jus tauge, ternyata tidak mengalami perbaikan bentuk sperma. Padahal bentuk sperma itu penting untuk menentukan keberhasilan sperma menghamili sel telur.

Penelitian tersebut juga menemukan bahwa pada mencit jantan yang diberi jus tauge ini juga tidak mengalami peningkatan jumlah sperma. Ini memberi spekulasi bahwa pada jantan yang mengalami azoospermia pun, pemberian tauge tidak akan memberi manfaat yang bermakna. Padahal azoospermia merupakan salah satu faktor penyebab dari kegagalan promil.

***

Tauge: Mitos Agar Cepat Hamil

Satu hal yang tidak diketahui banyak orang adalah, bahwa tauge belum tentu akan membantu suatu pasangan memperoleh anak. Mengonsumsi tauge belum tentu akan memperkuat sperma seorang pria, dan mengonsumsi tauge juga belum tentu akan membuat seorang perempuan menjadi hamil.

Bahkan jika yang diambil dari taugenya ini hanyalah vitamin E-nya, belum tentu juga pemberian vitamin E ini akan langsung memudahkan pasangan ini menjadi lebih subur.

(FYI: Tauge dipercaya dapat meningkatkan kesuburan pria maupun wanita karena mengandung vitamin E.)

Pasalnya, keberhasilan seorang pria untuk menghamili perempuan secara alami bukan cuma ditentukan dari kualitas spermanya, tetapi juga ditentukan dari keberhasilan pria tersebut mengeluarkan spermanya. Seorang pria bisa saja dapat menghasilkan sperma, namun tidak bisa mengalirkan sperma tersebut dari testis menuju penisnya, misalnya karena mempunyai kelainan anatomi.

Pun jika pria ini berhasil memasukkan spermanya kepada perempuan tersebut, belum tentu juga perempuan ini akan langsung hamil, bahkan meskipun perempuan ini sudah makan tauge banyak-banyak setiap hari. Karena jika ternyata perempuan ini punya kesulitan mengalirkan sel telur dari ovariumnya menuju rahimnya (misalnya karena mempunyai problem anatomi juga), maka sampai kapanpun sel telur ini tidak akan bisa dibuahi oleh sperma. Padahal, syarat utama terjadi kehamilan adalah sel telur harus bisa bertemu dengan sperma.

Memang, pada banyak klinik bayi tabung, pasangan-pasangan ini sering dimotivasi untuk makan tauge selama proses memperoleh anak. Tetapi ini karena penelitian menunjukkan bahwa pasien yang makan tauge lebih banyak berhasil melahirkan bayi yang hidup daripada pasien yang jarang makan tauge. Perhatikan frase melahirkan bayi yang hidup, bukan lebih banyak berhasil hamil.

Apakah makan tauge dapat sekonyong-konyong meningkatkan kualitas sperma? Itu tidak ditunjukkan dalam penelitian.

Dan yang perlu diperhatikan lagi, penelitian-penelitian yang berhasil membuktikan bahwa tauge itu memperbaiki sperma, terjadi pada sperma-sperma yang memang terbukti mengalami stress oksidasi. Misalnya karena salah satu peserta program bayi tabung itu pernah bekerja di tempat yang terpapar radiasi. Atau ternyata calon ayahnya pernah tinggal di area yang aliran airnya terpapar logam berat sehingga logam ini masuk ke darah. Atau yang lebih sederhana, calon ayah atau calon ibunya sering makan makanan pabrikan sehingga sering terpapar monosodium glutamat. Dan semacamnya.

Sedangkan pada penelitian yang gagal membuktikan tauge itu memperbaiki sperma, subjeknya memang campur-baur, tidak membedakan mana sperma yang sudah terpapar stress oksidasi dan mana yang belum terpapar. Memang kita mesti lebih kritis lagi dalam memahami suatu berita penelitian.

Lebih jauh lagi, tidak semua pasangan yang tidak subur itu, sperma-spermanya memang mengalami stress oksidasi. Sebagian pasangan yang tidak subur itu spermanya baik-baik saja kok, saking saja memang tidak bisa dikeluarkan. 

***

Menyikapi Mitos tentang Tauge

Kita perlu berhenti meromantisasi manfaat tauge kepada pasangan yang tidak subur, dan berpikir lebih rasional. Jika banyak riset membuktikan bahwa keberhasilan tauge untuk meningkatkan kesuburan hanya terjadi pada pria-pria yang terpapar stress oksidasi, maka kita tidak perlu menyamaratakan bahwa semua pasangan tidak subur itu butuh diberi tauge.

Pendekatan dengan mencari peristiwa ilmiah yang nampaknya menghalangi proses kehamilan, akan memudahkan pasangan tidak subur untuk mengetahui penyebab mandul mereka. Dan dapat menemukan solusi yang lebih baik agar mereka memperoleh anak yang diinginkan.

Manfaat tauge untuk promil pada pasangan tanpa riwayat berisiko mandul, memang masih belum terbukti. Tauge, sebaik-baiknya memang lebih enak disantap dengan bumbu pecel saja.