Mohon tunggu...
Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Mohon Tunggu... Penulis - Food blogger Indonesia

Saya melakukan food blogging di http://vickyfahmi.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dear Adek di Sana

9 Mei 2021   23:05 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:07 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen pribadi

Dear Adek,

Moga-moga kalian bertiga sehat-sehat. Aku seneng sekali kemaren lihat video Naviz lagi pura-pura mengaji. Niru siapa sih dia?

Aku nulis ini untuk kabari bahwa aku positif nggak pulang ke Bandung untuk Lebaran ini. Aku sama Mas ogah dicegat di stasiun dan ditanya-tanyai ini-itu, seolah berasa kayak pengungsi Irak mau masuk perbatasan Perancis, padahal aku cuma mau pulang thok.

Kami sebetulnya sudah berencana mau bermobil melintasi jalan tol Pantura. Aku bahkan sudah mengumpulkan rest area yang toiletnya punya reputasi bersih (kamu harus lihat daftarku, jauh lebih efisien!) 

Tapi kemaren di salah satu Facebook Group tukang jalan-jalan yang aku ikutin, seseorang tercegat di jalan tol padahal dia sudah hampir separuh jalan untuk mudik. 

Polisi maksa mengintip KTPnya dan memutuskan bahwa dia bukan warga lokal tempat itu dan menyuruh dia balik. Aku tidak bisa membayangkan alangkah terlukanya hatinya sudah berkorban bensin. Jadi kami memutuskan bahwa kami tidak ingin melakukan kebodohan serupa.

Kita tidak punya jalan lain, mau tidak mau aku harus menunggu sampai pemblokiran selesai supaya aku bisa pulang. Aku tak punya masalah, aku bisa kerja dari mana aja selama ada sinyal internet. Mungkin lebih susah buat kamu, karena kamu pasti diikat jadwal jaga rumah sakit. 

Aku sedang mikir bahwa aku mungkin harus menyambangimu sendiri di Bogor kalau perlu, tapi aku masih berpikir berkali-kali. Karena tiap kali pindah kota, kami pasti harus rapid test lagi. Kalau dipikir-pikir, duit kami lama-lama bisa abis hanya demi rapid test di sana-sini.

Papa dan Mama sudah mengerti. Mereka lebih senang aku tidak pulang daripada membayangkan aku dan Mas dicegat polisi di tengah jalan tol dan disuruh putar balik. Kita sangat beruntung orang tua kita sangat pengertian. 

Kamu ingat tetangga yang tinggal di bawah kamarku? Dia mengomel panjang pendek kenapa anak perempuannya tidak pulang Lebaran ini. Aku tidak mau repot-repot menjelaskan situasi Covid keuheul ini kepadanya; dia sendiri nggak pernah pakai masker kalau disambangi tetangga. Aku lebih senep lagi melihat tetangga masuk ke rumahnya dua kali sehari, tidak pakai masker.

Mungkin kita harus ngadain Zoom lagi lebaran nanti, seperti tahun lalu. Cuman ada sedikit kabar buruk: nge-Zoom panjangnya sekarang nggak gratis lagi.  Jadi nanti tiap 45 menit, bakalan berhenti. Tolong ajari Mama untuk ngetikin password.

Sebetulnya aku berniat mau beli akun Zoom premium di Shopee, tapi aku masih cari penjual yang agak komunikatif dikit. Kamu ngertilah, aku paling ogah berurusan sama penjual akun-akun ilegal kalau urusan gini-ginian.

Fidel sekarang sudah ngerti konsep kue Lebaran. Kemaren dia ngintip Instagramku dan mendapati seorang foodie di Turki lagi ngegambar kue Lebaran. Iya, aku bilang "menggambar". Kurasa itu cuma kue sifon biasa, tapi ada gambar mesjidnya. Sebagai akibatnya sekarang Fidel merengek-rengek kepadaku ingin kue seperti itu. 

Padahal kamu tau sendiri aku gak terlalu demen ngabisin kue segede-gede gaban. Lagian harganya mahal, mending aku pakai buat staycation, harga segitu udah dapet 1 malam di Amaris!

Aku menghabiskan seharian ini keliling kota cari kue tart gambar mesjid. Aku terheran-heran sendiri karena vendor kue-kue mahal di tempat ini, nggak ada yang punya kue kayak begitu. Mereka bisa bikin kue tart gambar Tayo, gambar Elsa, gambar Donal Bebek, tapi gak ada yang bisa bikin kue tart gambar mesjid atau minimal ketupat gitu kek. 

Lalu salah satu temenku nyodorin IG salah satu tetangganya. Tetangganya itu rupa-rupanya bisa bikin kue, dan di atasnya ada gambar mesjid. Masalahnya, itu bukan kue tart, tapi kue brownies. Putus asa, kutanyai Fidel, apakah dia mau. Dan ternyata dia jawab, mau. Alhamdulillah, lalu aku elap keringet.

Aku kontak si tukang brownies gambar mesjid itu. Ternyata dia mau dibayar pakai Gopay. Aku minta kuenya sudah jadi pada H-2. Supaya Fidel senang. Aku tidak mau pada hari Lebaran nanti waktu kami habis untuk menunggu-nunggui kue, karena aku sudah pasang skenario bahwa aku mau makan bakso kejunya Mbak Lina. 

Apakah kamu tahu bahwa sekarang Mbak Lina jualan hampers bakso? Aku mengepost videonya di IG minggu lalu, dan banyak sekali yang ngiler.

Lagipula apa enaknya makan kue Lebaran cuma bertiga? Lebih enak kalau kuenya kita makan bersama. Sama kamu, Firman, dan Naviz. Mungkin Papa dan Mama mau ngincipi juga kalau situasi lab terkendali. Sepertinya Papa jarang mengeluh soal gula darah puasanya lagi ya?

Aku akan pulang begitu pemblokiran ini dibuka. Bisakah kita ketemu di Bandung? Aku belum bisa pastikan, karena aku takut Pemerintah memperpanjang pemblokirannya di saat-saat terakhir. 

Yang penting jangan sampai kamu berantem sama temenmu cuma gegara ribut mau tukeran jaga hanya supaya Naviz bisa ketemu Fidel. Baik-baik ya sama temenmu, Dek, karena sedikit sekali dokter jaman sekarang yang masih mau akur dengan sejawatnya sendiri di tempat kerja.

Tolong buka attachment di bawah. Itu Fidel menulis surat buat Naviz. Dia yang nulis, dia sendiri yang moto. Dan dia ngeyel nggak mau dibenerin kalau dia salah mengeja. Padahal Naviz-nya sendiri juga belum bisa baca, kan? Repot sekali bocah 5 tahun jaman sekarang.

Aku akan kabari lagi kapan jam ngeZoom-nya pas Lebaran nanti.

Semoga kalian bertiga sehat-sehat.

Luv,

Vicky

P.S: Aku baru dapet berita. Sepertinya, lakinya J.Lo selingkuh. Yang atlet itu. Ini karma, ta'iyeu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun