Saya makan nasi secukupnya aja, tapi saya pilih lauk yang tinggi protein. Biasanya saya senang makan pakai daging sapi karena beef ini proteinnya paling banyak. Kadang-kadang dagingnya saya ganti dengan tempe, karena tempe ini lauk ajaib; sepotong tempe bacem aja proteinnya banyak sekali daripada lauk-pauk lainnya.
Oh ya, saya juga lebih suka berbuka puasa dengan lauk yang ditumis ketimbang digoreng. Alasannya, karena menggoreng itu memerlukan banyak minyak, sedangkan minyak goreng pasti tinggi lemak.
Strategi Makanan Berbuka Puasa bagi Diet
Iya, makan itu bukan sembarang makan. Tapi sebetulnya, bagi seorang pelaku diet, makan itu ada strateginya sendiri. Apalagi kalau konteksnya berbuka puasa.
Alur makan saya ketika berbuka puasa itu: Begitu adzan Maghrib berkumandang, langsung batalkan puasa dengan minum air putih dan makan buah dulu. Air putihnya bisa diganti dengan sari buah, tapi jangan menggantikannya dengan sesuatu yang berlemak (contoh: kolak pisang, karena kolak itu mengandung santan).
Memulai dengan makan buah akan memberikan serat yang diperlukan, sekaligus memberikan karbohidrat untuk energi yang hilang selama berpuasa. Kalau sudah makan makanan berserat, umumnya perut sudah terisi separuh, sehingga kita sudah merasa separuh kenyang.
Lanjutkan buka puasa dengan menu makan utama, yang sebisa mungkin mengandung sayur-mayur. Sayur-mayur ini untuk memasukkan serat juga. Protein harus ada, terserah apakah mau berupa protein hewani atau protein nabati.Â
Kalau masih belum terasa kenyang, boleh menambah makanan di piring kedua, tapi berupa makanan dari protein. Jangan menambah nasi karena nasi itu karbohidrat, padahal kita sudah memperoleh cukup karbohidrat dari piring pertama.
Kalau masih lapar sedikit, boleh menutup makanan dengan sesuatu yang manis. Tapi harus bisa mengenali apakah lapar ini merupakan lapar perut atau cuma lapar mata doang. Biasanya saya sendiri malah jarang menutup makanan dengan sesuatu yang manis, karena saya sudah keburu kenyang duluan di menu utama, berkat makanan-makanan yang mengandung serat tadi.
Saya telah melakukan kebiasaan ini secara bertahun-tahun, sehingga saya nggak pernah merasakan berat badan naik ketika lebaran tiba. Hampir semua orang bicara tentang berat badan di pertemuan keluarga ketika lebaran, tapi saya nggak pernah merasa related.
Nah, Anda sendiri bagaimana? Apakah Anda mengeluh berat badan naik setelah berpuasa? Kasih tahu dong di kolom komentar, makanan apa yang Anda makan ketika berbuka puasa supaya nggak sampai menambah berat badan? Â