Anak saya mengeluh pupnya galau. Katanya perutnya kadang-kadang sakit. Tapi kalau dia sudah duduk lama di toilet, yang keluar kayak malu-malu segan gitu. Saya tepok jidat. Duh, kayaknya dia sembelit lagi.
Anak saya memang susah makan sayur. Terus saya jarang beli buah karena saya kan sibuk. Buah itu kalau sudah dibeli, harus segera dimakan. Padahal untuk memakannya, harus dikupas dulu. Saya ini kadang nggak punya waktu untuk mengupas buah.
Akhirnya saya tawar-tawaran dengan anak saya. Bilang, kalau dia tidak mau makan buah dan sayur, perutnya bakalan sakit melulu.Â
Anak saya, bocah 5 tahun yang tidak suka ada hijau-hijau di piringnya, bingung sendiri. Akhirnya dia nego, dia cuma mau buah berupa apel.
Langsung saya buka aplikasi supermarket online untuk memesan buah. Saya beli apel untuk anak saya, dan buah naga untuk diri saya sendiri.
Buah-buahan itu datang tadi pagi. Saya potong-potong apel dan buah naganya, lalu saya campur dengan potongan-potongan selada. Lalu saya siram dengan mayonaise, maka jadilah salad.
Saya sempat minta suami saya shooting diri saya sedang menggarap salad itu, ada nih di Instagram saya.
Tapi anak saya menggerutu. Dia sebal lihat buah naga yang warnanya ungu itu, menurutnya warna itu menyeramkan. Akhirnya saya biarkan dia makan buah apelnya saja.Â
Sekarang dia kebingungan karena di dalam salad itu, apelnya kecipratan warna ungu. Saya tidak setuju. Menurut saya, buah naga itu bukan ungu, melainkan pink fuchsia. Dibahas.
Mengerjakan salad itu sebetulnya cepat. Toh buahnya cuma dua macam yang harus dipotong-potong. Saya cuma pakai sebutir apel, sedangkan buah naganya malah cuma saya pakai separuhnya. Porsi segini cukup untuk makan salad bertiga. Saya kan cuma bertiga hidup dengan suami dan anak saya.
Teman-teman saya yang jualan salad, yang bentukannya mirip seperti salad saya, kadang-kadang keteteran. Sebab mereka nggak cuman sedia dua macam buah saja dalam salad mereka, tapi bisa sampai 4 bahkan hingga 5 macam buah. Kadang saya keheranan sendiri, kenapa mereka malah masukkan buah banyak-banyak begitu. Toh konsumennya juga nggak cukup selo untuk mengadakan permainan "Tebak berapa macam buah di dalam salad ini".
Katanya sih, ini menyangkut rasa. Jadi di dalam sekotak salad itu harus ada buah yang manis, dan buah yang asam. Kadang-kadang malah ditambah unsur gurih, misalnya daging asap atau sosis.Â
Tapi saya sendiri tidak setuju sih. Kalau mau dapat unsur asam, pakai saja mayonaise, karena toh mayonaise itu berbahan asli cuka. Kalau mau dapat unsur asin? Nah,itu sebabnya kenapa salad saya selalu diakhiri dengan topping parutan keju.
Yang jelas, untuk menyiapkan salad sebagai menu berbuka puasa ini, saya cuma butuh waktu sekitar setengah jam, mulai dari memotong-motong buah sampai menutup sisa keju yang telah diparut. Cepat ya?
Nah, sudah melihat video salad yang saya cantumkan di atas kan? Coba kasih tahu saya, salad yang bagaimana yang jadi favorit Anda?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H