Misalnya, semakin banyak orang yang mulai sadar akan pentingnya memilih produk yang ramah lingkungan, seperti produk organik, kendaraan listrik, dan energi yang bersumber dari energi terbarukan.
Masyarakat juga bisa berperan aktif dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik, mulai dari daur ulang, penggunaan bahan yang dapat digunakan kembali, hingga pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Lebih jauh lagi, masyarakat bisa memulai inisiatif di tingkat lokal yang mendukung ekonomi hijau, seperti program pertanian berbasis lingkungan, penghijauan, dan pengelolaan sumber daya alam secara bijak.
Dengan membangun kesadaran kolektif ini, Indonesia bisa menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan ramah lingkungan, di mana setiap individu berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Manfaat Ekonomi Hijau bagi Indonesia
Ekonomi hijau bukan hanya soal keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membawa banyak manfaat ekonomi bagi Indonesia.
Salah satu manfaat utama adalah penciptaan lapangan pekerjaan baru.
Sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan membutuhkan tenaga kerja terampil dan inovatif.
Ini membuka peluang bagi generasi muda Indonesia untuk bekerja di bidang yang berhubungan dengan teknologi hijau dan industri yang ramah lingkungan.
Selain itu, ekonomi hijau dapat membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil.
Dengan beralih ke energi terbarukan yang lebih murah dan lebih berkelanjutan, Indonesia bisa mengurangi biaya impor energi dan memperkuat ketahanan energi nasional.