Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Ketahanan Pangan Nasional: Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Mengurangi Ketergantungan pada Impor?

6 November 2024   20:56 Diperbarui: 6 November 2024   21:26 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketahanan pangan adalah topik yang tak bisa diabaikan, terutama bagi negara dengan jumlah penduduk besar seperti Indonesia.

Dengan populasi yang terus berkembang, kebutuhan akan pangan yang cukup dan berkualitas menjadi tantangan besar yang harus dihadapi.

Namun, meskipun Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang melimpah, ketergantungan pada impor pangan masih cukup tinggi.

Bahkan, beberapa komoditas penting seperti gandum, kedelai, daging sapi, dan jagung harus diimpor untuk memenuhi permintaan dalam negeri.

Lalu, bagaimana cara kita mengurangi ketergantungan tersebut dan membangun ketahanan pangan nasional yang lebih kuat?

Apa yang bisa kita lakukan untuk lebih mengandalkan sumber pangan lokal dan memperkuat sektor pertanian dalam negeri?

Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.

Ketergantungan Pangan Nasional pada Impor: Kenapa Bisa Terjadi?

Ketergantungan Indonesia pada impor pangan bukanlah hal yang terjadi begitu saja.

Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini adalah ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran pangan dalam negeri, serta kurangnya optimalisasi potensi sektor pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun