Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

3 Alasan Mengapa PDKT yang Berlarut-larut Bisa Berbahaya

2 November 2024   06:27 Diperbarui: 2 November 2024   06:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Misalnya, ketika mereka membalas pesan dengan cepat, Anda merasa senang, tetapi jika balasan datang lambat atau tidak responsif, perasaan tersebut bisa berubah menjadi kebingungan dan rasa tidak berharga.

Keadaan ini menciptakan roller coaster emosional yang melelahkan.

Akumulasi dari pengalaman ini bisa membuat Anda merasa lelah secara emosional.

Alih-alih membangun hubungan yang sehat, Anda mungkin merasa terjebak dalam ketidakpastian.

Hal ini tidak hanya mengganggu kesejahteraan mental Anda, tetapi juga menghalangi Anda untuk membuka diri terhadap peluang baru, baik dalam konteks hubungan maupun dalam aspek kehidupan lainnya.

Menghabiskan waktu berlarut-larut dalam PDKT yang tidak jelas bisa menguras energi Anda dan membuat Anda kehilangan fokus pada hal-hal lain yang lebih penting.

2. Meningkatkan Risiko Penyalahgunaan Emosional

Alasan kedua adalah bahwa PDKT yang berlarut-larut dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan emosional.

Ketika satu pihak tidak memberikan kepastian atau komitmen, situasi ini bisa menciptakan dinamika kekuasaan yang tidak sehat.

Salah satu pihak mungkin merasa lebih berkuasa karena mereka tahu bahwa pihak lainnya sangat menginginkan hubungan tersebut.

Dalam kasus ini, pihak yang lebih berkuasa bisa menggunakan situasi tersebut untuk keuntungan pribadi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun