Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perlu Diperhatikan! Inilah 5 Perilaku Orang Tua yang Dapat Melukai Harga Diri pada Anak

1 Oktober 2024   06:45 Diperbarui: 1 Oktober 2024   07:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlu Diperhatikan! Inilah 5 Perilaku Orang Tua yang Dapat Melukai Harga Diri pada Anak/Freepik.com/@freepik/Diedit oleh Vicky Hayden Alzaini

Menjadi orang tua adalah tugas yang penuh tanggung jawab dan tantangan.

Setiap tindakan dan perkataan yang diucapkan kepada anak memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan psikologis mereka.

Salah satu aspek penting yang sering diabaikan adalah harga diri anak.

Harga diri yang rendah dapat mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari kurangnya kepercayaan diri hingga masalah mental di kemudian hari.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima perilaku orang tua yang dapat melukai harga diri anak, serta bagaimana cara menghindarinya untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan positif bagi perkembangan anak.

Pembahasan

1. Kritikan Berlebihan

Mengapa Kritikan Berlebihan Merugikan?

Kritikan yang berlebihan dapat merusak harga diri anak.

Saat anak selalu menerima kritik, mereka cenderung merasa tidak pernah cukup baik.

Meskipun kritik bisa menjadi cara untuk memberikan umpan balik, cara penyampaian yang salah dapat menciptakan rasa malu dan rendah diri.

Contoh dan Solusi:

Misalnya, jika anak mendapatkan nilai yang tidak memuaskan, cobalah mengatakan kepada mereka, "Saya tahu kamu sudah berusaha," daripada menyoroti, "Kenapa kamu selalu tidak bisa belajar dengan baik?" Kami akan mencari cara untuk meningkatkan pembelajaran Anda.

Anak merasa didukung dan termotivasi untuk maju dengan cara ini.

2. Perbandingan dengan Anak Lain

Dampak Perbandingan yang Negatif

Salah satu perilaku orang tua yang dapat melukai harga diri anak adalah membandingkan mereka dengan anak lain.

Ketika anak merasa bahwa mereka tidak sebaik teman-teman mereka, ini dapat menyebabkan perasaan inferior yang mendalam.

Rasa bersaing yang tidak sehat dapat muncul, yang berpotensi mengakibatkan stres dan kecemasan.

Contoh dan Solusi:

Sebagai contoh, jika seorang ibu mengatakan, "Lihatlah si Budi, dia selalu dapat peringkat pertama, kenapa kamu tidak bisa seperti dia?" Menghargai apa yang telah dilakukan anak Anda, tidak peduli seberapa kecil.

Misalnya, Anda dapat menyatakan, "Saya bangga dengan usaha Anda minggu ini, teruslah berusaha!"

Ini membuat anak merasa dihargai dan menempatkan perhatian mereka pada kemajuan pribadi mereka.

3. Mengabaikan Perasaan Anak

Bahaya Mengabaikan Emosi

Orang tua yang sering mengabaikan perasaan anak dapat secara tidak langsung membuat anak merasa bahwa emosi mereka tidak penting.

Anak yang tidak diperhatikan perasaannya cenderung mengembangkan harga diri yang rendah dan merasa tidak layak mendapat perhatian.

Contoh dan Solusi:

Jika, misalnya, anak Anda pulang dari sekolah dengan sedih dan orang tuanya berkata, "Jangan cengeng, cepat bangkit!"

Anda bisa memberi tahu anak-anak, "Saya lihat kamu tampak sedih, mau cerita tentang apa yang terjadi?" daripada memberi tahu mereka bahwa perasaan mereka tidak dihargai.

Dengan menunjukkan bahwa Anda peduli dan menghargai perasaan mereka, anak merasa lebih nyaman untuk berbicara.

4. Pengendalian Berlebihan

Pengaruh Pengendalian Terhadap Harga Diri

Perilaku pengendalian yang berlebihan dapat merusak harga diri anak.

Ketika orang tua selalu ingin mengatur setiap aspek kehidupan anak, ini dapat membuat anak merasa tidak berdaya dan tidak mampu mengambil keputusan sendiri.

Contoh dan Solusi:

Misalnya, jika seorang ayah terus-menerus memilihkan baju yang harus dipakai anaknya tanpa memberikan pilihan, anak mungkin merasa bahwa pendapat mereka tidak dihargai.

Cobalah untuk memberikan pilihan yang terbatas, misalnya, "Kamu mau pakai baju biru atau merah hari ini?" Ini membantu anak merasa bahwa mereka memiliki kontrol atas hidup mereka dan dapat membuat keputusan.

5. Tidak Menunjukkan Cinta dan Dukungan

Pentingnya Ungkapan Cinta dan Kasih Sayang

Sikap orang tua yang tidak menunjukkan cinta dan dukungan dapat berakibat fatal bagi harga diri anak.

Anak yang tidak merasakan kasih sayang dari orang tua mungkin tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka tidak layak dicintai, yang dapat berdampak pada hubungan mereka di masa depan.

Contoh dan Solusi:

Sebagai contoh, jika seorang anak berprestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler tetapi orang tua tidak mengungkapkan rasa bangga atau kasih sayang, anak mungkin merasa usaha mereka tidak dihargai.

Pastikan untuk selalu mengungkapkan rasa bangga, misalnya dengan mengatakan, "Saya sangat bangga pada kamu hari ini!" Ini akan membantu anak merasa dihargai dan dicintai.

Penutup

Menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif bagi anak adalah tanggung jawab yang besar bagi orang tua.

Dengan memahami dan menghindari perilaku yang dapat melukai harga diri anak, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan bahagia.

Ingatlah bahwa setiap tindakan kecil dapat memiliki dampak yang besar pada perkembangan psikologis anak.

Kesimpulan

Harga diri anak sangat penting untuk perkembangan mereka di masa depan. Sebagai orang tua, kita harus berusaha untuk tidak terjebak dalam perilaku yang dapat merusak harga diri mereka.

Dengan mengganti sikap kritis dengan dukungan, menghindari perbandingan, menghargai perasaan mereka, memberikan ruang untuk keputusan, dan menunjukkan kasih sayang, kita dapat membantu anak tumbuh dengan percaya diri dan penuh kasih sayang.

Mari kita bersama-sama menciptakan generasi yang kuat dan berdaya dengan harga diri yang tinggi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun