Media sosial telah menjadi sumber informasi utama bagi konsumen, yang memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi.
Selain itu, konten yang dihasilkan oleh pengguna (user-generated content) semakin populer.
Ketika konsumen melihat orang lain menggunakan produk yang sama, mereka merasa lebih yakin untuk melakukan pembelian.
Ulasan dan testimoni dari pengguna lain dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk.
5. Strategi Pemasaran Berbasis Influencer
Merek mulai menyadari pentingnya strategi pemasaran berbasis influencer.
Ini tidak hanya melibatkan memilih influencer dengan pengikut yang banyak, tetapi juga mempertimbangkan relevansi dan keterlibatan mereka.
Beberapa strategi yang umum digunakan oleh merek antara lain:
- Kolaborasi Konten: Merek dapat bekerja sama dengan influencer untuk menciptakan konten yang menarik, seperti tutorial, unboxing, atau review produk. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan visibilitas produk, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi audiens.
- Kampanye Hashtag: Mengajak influencer untuk menggunakan hashtag tertentu dapat meningkatkan visibilitas merek dan mendorong pengikut untuk terlibat. Hashtag yang menarik dapat menjadi viral dan memperluas jangkauan merek.
- Giveaway dan Kontes: Mengadakan giveaway yang dipromosikan oleh influencer dapat menarik perhatian lebih banyak konsumen dan mendorong interaksi. Ini juga dapat meningkatkan pengikut dan keterlibatan di media sosial.
- Live Streaming: Banyak influencer sekarang menggunakan fitur live streaming untuk berinteraksi dengan pengikut secara real-time. Ini memberikan kesempatan bagi merek untuk menunjukkan produk secara langsung dan menjawab pertanyaan dari konsumen.
6. Risiko dan Tantangan
Namun, pemasaran melalui influencer juga memiliki tantangan.
Tidak semua influencer memiliki pengikut yang aktif atau terlibat. Pengikut yang banyak tidak selalu berarti keterlibatan yang tinggi.