Mohon tunggu...
Vicky Hayden Alzaini
Vicky Hayden Alzaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Selamat datang di halaman profil Kompasiana saya. Pada situs ini, saya akan memberikan artikel-artikel yang bermanfaat untuk para pembaca situs Kompasiana dan seluruh warga internet. Pantau terus ya. Terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kamu Termasuk? Inilah 3 Contoh Perilaku Diri Sendiri yang Bisa Membuat Trauma!

18 Mei 2024   20:24 Diperbarui: 19 Mei 2024   21:50 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Perfeksionisme

Perfeksionisme sering kali disalahartikan sebagai keinginan untuk mencapai yang terbaik. Namun, pada kenyataannya, perfeksionisme lebih tentang ketakutan akan kegagalan dan penolakan.

Perfeksionis menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan merasa bahwa mereka harus mencapai kesempurnaan dalam segala hal yang mereka lakukan.

Ketika standar ini tidak tercapai, mereka tidak hanya merasa kecewa, tetapi juga merasa bahwa mereka adalah kegagalan total.

Perfeksionisme dapat menyebabkan stres yang kronis, kelelahan, dan bahkan burnout.

Selain itu, perfeksionisme juga dapat menghambat kreativitas dan inovasi karena ketakutan akan kegagalan membuat seseorang enggan untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko.

Trauma yang ditimbulkan oleh perfeksionisme berasal dari perasaan terus-menerus bahwa diri sendiri tidak pernah cukup baik dan bahwa cinta dan penerimaan hanya bisa diperoleh melalui prestasi sempurna.

Untuk mengatasi perfeksionisme, penting untuk mengubah pola pikir dari berfokus pada hasil ke berfokus pada proses. Kenali bahwa kesalahan adalah bagian dari pembelajaran dan bahwa tidak ada yang sempurna.

Latih diri untuk menerima kekurangan dan merayakan upaya, bukan hanya pencapaian.

3. Mengabaikan Kebutuhan Diri Sendiri

Sering kali, dalam upaya untuk memenuhi ekspektasi dan kebutuhan orang lain, kita mengabaikan kebutuhan diri sendiri. Mengabaikan kebutuhan fisik, emosional, dan mental dapat menyebabkan trauma jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun