Mohon tunggu...
Humaniora

Indonesia Kembali Menangis

10 Januari 2017   11:30 Diperbarui: 10 Januari 2017   11:40 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belumada satu tahun bencana di Garut berlalu, kini Indonesia harus kembali dihadapkan dengan bencana yang terjadi di Aceh pekan lalu. Benar saja Acehkembali di guncang gempa dengan kekuatan 6,5 SR di daerah Pidie Jaya yang merenggutnyawa sebanyak 102 orang ini menyisakan kesedihan yang mendalam. Sepertimembuka luka lama, kejadian di Aceh yan terjadi pekan lalu mengingatkan kitapada kejadian tsunami Aceh 12 tahun silam yang merenggut ratusan nyawa.Walaupun gempa yang terjadi pekan lalu tidak separah gempa 12 tahun silam,namun tetap saja menyisakan kepedihan. Bagai tak ada habisnya Indonesia selalumendapat bencana.

Bencana yang kerap terjadi inimungkin adalah teguran untuk manusia, agar tidak terus-menerus merusak alam danmenggali kekayaannya yang tiada henti. Atau memang karena bumi yang telahmenua. Aceh yang menjadi serambi mekah Indonesia ini, seolah tiada henti mendapatbencana, banyak kisah yang ditinggalkan setelah gempa itu terjadi. Mulai daritangis keluarga yang tiada henti hingga tangis mempelai wanita yang gagalmenikah karena mempelai pria yang ikut menjadi salah satu korban tewas dalamkejadian pekan lalu. 

Segala bantuan terus mengalirdari berbagai pihak, mulai dari bantuan materi hingga do’a tiada hentidiberikan. Bantuan datang dari pemerintah hingga warga yang menggalang danabantuan untuk disalurkan kepada para korban di Aceh. Do’a bersama pun di lakukan agar warga Aceh tetap tabahmenghadapi cobaan ini. Menjadi pelajaran bagi manusia kedepannya agar menjagakelestarian alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun