Mohon tunggu...
vicky aurelia
vicky aurelia Mohon Tunggu... Editor - Pelajar

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Among Us dan Globalisasi? Apa Hubungannya?

12 November 2020   22:01 Diperbarui: 21 Februari 2021   09:49 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah sendiri dengan Photoshop.

Sebuah buku dapat membawa begitu banyak pengetahuan. Sebuah majalah dapat memberikan ide-ide terbaru. Sebuah artikel dapat membuat kami paham akan situasi dunia saat ini. Semua itu harus diperoleh dengan membaca.

Membaca berarti berusaha untuk memahami sebuah karya tulis. Setelah memahami teks tersebut, seseorang akan mencoba mencari tahu lebih akan hal yang ia anggap menarik. Rasa keingintahuannya meluap-luap, kerinduannya untuk belajar suatu hal yang baru begitu kuat. Setelah menemukan apa yang ia cari, ia akan berusaha untuk meluangkan ide-ide dan inovasi terbaru dalam sebuah tanggapan mengenai teks yang ia baca. Hanya dengan membaca, begitu banyak inovasi dan ide-ide kreatif yang dapat dituangkan dari seseorang.

Itulah yang membedakan manusia dari robot. Manusia diberi akal budi dan pemikirannya sendiri. Dengan ide-ide kreatif dan inovasi terbaru, manusia akan lebih unggul daripada sebuah robot yang sempurna namun tak berakal.

Jadi, untuk menjawab poin yang kedua, setiap individu harus meluangkan ide-ide kreatif dan inovasi terbaru agar dirinya tidak digantikan oleh sebuah robot yang tidak berakal. Ia harus membuat dirinya lebih unggul dibandingkan robot dan semua itu dimulai dari membaca.

Pak Jokowi berkata,“membacalah dan bangsa ini akan terhindar dari buta karena ketidaktahuan.”

Ingat ya, membaca tidak harus dari buku. Dengan membuka ponsel kami untuk membaca artikel harian terbaru pun sudah terhitung membaca. Di era digital ini, kami dapat memanfaatkan setiap teknologi canggih yang sudah disediakan. Sudah banyak aplikasi yang menyimpan buku-buku digital seperti di perpustakaan biasa. Sudah seharusnya kami memanfaatkan IPTEK dengan semaksimal mungkin.

Maka, untuk melawan dampak negatif globalisasi, saya mengajak sobat-sobat semua untuk gemar membaca. Saat Indonesia sedang dalam keadaan kritis karena kehilangan jati dirinya, setiap individu harus berpegang kepada ideologi dan prinsip negaranya sendiri. Saat teknologi semakin canggih dan manusia pun tertinggal, setiap individu harus meluangkan ide-ide kreatif dan inovasi terbaru agar dirinya tidak digantikan oleh sebuah robot yang tidak berakal. Dan semua itu dimulai dari membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun