Mohon tunggu...
Vicky Ockta
Vicky Ockta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Asli

Lahir di Surabaya. Motto: Semangat teros

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

3. Si Pinang Dibelah dua

22 April 2021   18:09 Diperbarui: 22 April 2021   18:10 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mengangguk dan duduk di sebelah Censi. Kuambil makan siang dengan lauk menggiurkan. Ibu membuka toko kue online. Katanya untuk uang jajan kami. Sementara uang Ayah untuk biaya sekolah.

Agar tidak terlalu membebankan, mulai bulan kemarin aku dan Censi bekerja di bimbingan belajar. Aku mengajar matematika, sedangkan Censi mengajar Fisika. Gajinya lumayan lah bisa buat jajan tipis-tipis.

"Mbak Adel kan sudah besar, buat apa dicek lagi? Kalau lapar ya makan, kalau kenyang ya nggak usah makan." Censi mengupas kulit jeruk. Percikan sari jeruk ikut menciprat. Kubuat jarak dengan Censi. Bulu kudukku mendadak merinding mencium aroma asam jeruk.

"Ya daripada Mbak Adel sakit. Kita semua yang repot."

Censi dengan santai mengunyah jeruk yang terlihat asam. Aku sampai mengernyit. "Terserah. Kebiasaan nanti. Manja.

Kucubit lengan Censi. "Hus kebiasaan. Mulutnya pedes."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun