Perjalanan Menghafal Al-Qur'an: Dari Mimpi Menjadi Kenyataan

Saya masih ingat saat pertama kali memulai perjalanan menghafal Al-Qur'an di kelas 4 SD. Surat Al-Mulk menjadi awal dari perjalanan panjang ini. Namun, tidak terbayangkan bahwa langkah kecil itu akan membawa saya pada pencapaian yang luar biasa.

Motivasi dari bibi menjadi katalisator yang memicu keinginan saya untuk menghafal Juz 30. Dengan semangat yang membara, saya memulai perjalanan ini dengan penuh kesabaran dan ketekunan.

Perjalanan di Pesantren Tahfidz

Setelah menyelesaikan SD, saya diterima di Pesantren Tahfidz SMP Baitul Qur'an. Ini menjadi kesempatan emas bagi saya untuk fokus menghafal Al-Qur'an. Dengan bimbingan ustaz dan ustazah yang berpengalaman, saya dapat memperdalam pemahaman dan menghafal Al-Qur'an dengan lebih baik.

Perjalanan panjang selama beberapa tahun itu akhirnya membuahkan hasil. Pada tanggal 17 Maret 2017, saya berhasil menyelesaikan hafalan 30 Juz Al-Qur'an. Hari Sabtu itu menjadi hari yang tidak terlupakan bagi saya.

Pelajaran dan Pengalaman

Perjalanan menghafal Al-Qur'an mengajarkan saya banyak hal:

1. Kesabaran dan ketekunan sangat penting dalam mencapai tujuan.

2. Pentingnya motivasi dan dukungan dari orang lain.

3. Menghafal Al-Qur'an tidak hanya tentang menghafal, tapi juga tentang memahami dan mengamalkan.

Kesimpulan

Perjalanan menghafal Al-Qur'an saya menjadi bukti bahwa dengan kesabaran, ketekunan, dan motivasi yang tepat, kita dapat mencapai tujuan yang tinggi. Semoga pengalaman saya dapat menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin menghafal Al-Qur'an.