Mohon tunggu...
Vicko Ardiansyah
Vicko Ardiansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Learn, Do, Develop

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemuja Mawar

8 Januari 2013   09:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dingin tubuh menggigil

Gemertak gigi memanggil

Rindu menjadi buti-butir kerikil

Gambarkan kehancuran sebuah jiwa mungil

Rasa ingin ku mengukir

Desah cinta sepanjang pesisir

Cipta abadi terus mendesir

Kenangan malam nan menyisir

Jejak cinta pujaan hati

Berjalan sejauh guliran hari

Dekap ku raih janji abadi

Bersama matahari berputar dalam galaksi

Sunyi senyap detak jantungku

Sepi tanpa hadirmu

Melemahkan jiwa sendu

Menanti kau kembali merayu

Bintang menari hiasi malam

Hilangkan ganas gelap mencekam

Beri indah pada hati pendendam

Raih kuasa tuk meredam

Kerinduan yang melanda

Menyerang hati tak terkira

Mengikis semua rasa

Pengukir indah suatu nada

Ku nanti harap diujung pijar

Keindahan matahari ketika fajar

Obati luka yang terpencar

Dan pulihkan cinta yang memudar

Dari sang pemuja mawar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun