Awal Mula GAPTEKÂ
Seperti yang kita tahu banyak sebagian manusia susah memahami teknologi, kita menganggapnya sebagai "GAPTEK". Arti "GAPTEK" adalah singkatan dari (Gagap Teknologi), istilah ini cukup populer mulai tahun 1970-an di Jakarta dan digunakan untuk orang yang masih belum atau tidak bisa mengerti tentang teknologi, fenomesa gaptek muncul sebagai respons terhadap kesenjangan antara mereka yang cepat beradaptasi dengan teknologi dan tertinggal karna kurangnya keterampilan, sumber daya, atau pendidikan di bidang teknologi.
Dampak Negatif GAPTEKÂ
ketidakmampuan masyarakat dalam memahami atau menggunakan teknologi secara efektif dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan,berikut adalah macam-macam dampak negatif dari gaptek:
Ketertinggalan Dalam Pendidikan
 Pendidikan modern sangat tergantung pada teknologi, mulai dari platform e-learning, aplikasi pendidikan, hingga alat-alat pembelajaran interaktif.Â
Mininmnya Kemampuan Di Dunia Bekerja
 Di tengah dunia kerja yang semakin kompetitif, banyak perusahaan yang membutuhkan keterampilan digital sebagai syarat dasar, dan juga banyak pekerjaan bahkan mengharuskan pemahaman tentang software tertentu, analitik digital, media sosial, atau kemampuan pemrograman.
Rendahnya Kemampuan Komunikasi Dan Sosialisasi Digital
Banyak interaksi sosial sekarang terjadi melalui platform media sosial seperti Instagram, Tiktok, Whatsapp. Hal ini bisa menyebabkan perasaan keterasingan, kesepian, dan bahkan isolasi sosial, karena mereka tidak mampu terlibat dalam dunia sosial digital.
Ketergantungan Pada Orang Lain
Remaja yang GAPTEK cenderung lebih bergantung pada orang lain baik orang tua, teman, atau guru untuk membantu mereka dalam tugas-tugas yang melibatkan teknologi. Sifat ketergantungan ini mebuat remaja terhambat dalam perkembangan kemandirian dan kepercayaan diri mereka dalam menyelesaikan masalah teknologi atau menggunakan perangkat digital secara mandiri.Â
Cara Mencegah GAPTEKÂ
untuk mencegah gagap teknologi (Gaptek) dikalangan remaja, perlu dilakukan langkah-langkah yang efektif, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gaptek pada remaja:Â
Pendidikan Literasi Digital Sejak Dini
Pendidikan literasi digital harus dimulai sejak dini, bahkan sebelum remaja memasuki masa sekolah menengah. Semakin dini remaja belajar keterampilan digital, semakin mudah mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi di masa depan. Sekolah dapat memberi program literasi digital ke dalam kurikulum, yang mencakup pemahaman dasar tentang penggunaan teknologi, internet, media sosial, dan keamanan siber.Â
Memanfaatkan Sumber Daya OnlineÂ
Ada banyak sumber daya online yang dapat digunakan untuk belajar keterampilan digital. Remaja dapat menggunakan YouTube, Wikipedia, Coursera, Google dan berbagai platform pembelajaran lainnya untuk mengembangkan keterampilan teknologi yang mereka minati. Sumber daya ini memungkinkan mereka untuk belajar mandiri dan terus meningkatkan keterampilan mereka.Â
Membuat Teknologi Lebih Fleksibel
 Penting untuk memastikan bahwa semua remaja memiliki akses ke perangkat teknologi yang diperlukan. Pemerintah dan lembaga pendidikan dapat bekerja sama untuk menyediakan fasilitas komputer, internet, dan pelatihan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan infrastruktur teknologi.Â
Peran Orang Tua Sebagai Teladan
Orang tua bisa menjadi contoh dalam penggunaan teknologi secara bijak. Dengan menunjukan sikap positif terhadap teknologi, orang tua bisa menginspirasi anak-anak mereka untuk mengikuti jejak yang sama dan juga orang tua dapat memonitor aktivitas online anak-anak mereka tanpa harus terlalu membatasi kebebasan mereka dalam belajar dan bereskplorasi dengan teknologi.Â
KesimpulanÂ
Mencegah gaptek di kalangan remaja membutuhkan pendekatan yang komprehensif, mulai dari pendidikan formal di sekolah hingga pelatihan informal di rumah. Kolaborasi antara orang tua, guru, dan komunitas sangat penting untuk memastikan remaja tidak hanya terpapar teknologi, tetapi juga mampu menggunakan dan menguasainya dengan bijak dan kreatif. Dengan literasi digital yang kuat, remaja akan lebih siap menghadapi tantangan di era digital yang terus berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H