Mohon tunggu...
Vichitra Mahardika
Vichitra Mahardika Mohon Tunggu... Lainnya - sebagai tenaga konsultan di kementrian dalam negeri untuk urusan kesehatan program penurunan stunting

Pegiat pro demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Vespatualang 20 Hari 'Tour De Celebes'

11 Desember 2016   18:15 Diperbarui: 22 Januari 2017   14:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aspal yang mulus ditambah cuaca mendukung, lelah jadi hilang. / doc. pribadi

#BagianSatu

Get sprit into the wild..

Ini merupakan  perjalanan  seorang diri melintasi 4 Provinsi melewati lebih dari 15 kabupaten kota di Pulau Sulawesi dengan  Vespa Matic LX 150 2vie, misi pribadi ekspedisi ‘tour de celebes’  menegaskan kembali alam Sulawesi aman untuk dinikmati! 

Petualangan ini saya ibaratkan sebagai sebuah perjalanan spiritual,  dalam kosmos  ada  suatu hukum di mana yang sama menarik yang sama. Saya tidak percaya oleh sesuatu yang kebetulan  perjalanan  ini sudah ada yang mengaturNya, bahwa tahun ini bulan Oktober (2016) saya akan menjelajah pulau Sulawesi  bersama Vespa tercinta.  

Ada satu kesadaran yang menyelimuti  pikiran saya,  mungkin ini yang disebut spirit Tuhan, aseek..  Saya ingin menciptakan realitas saya sendiri lewat kesadaran berpetualang, melintasi pulau Sulawesi dari utara sampai selatan, melewati batas menuntaskan jarak, melihat jejak peradaban pulau Celebes, menjadi penyaksi akan kebudayaan besar nusantaranesia. 

 Menjumpai  kawan baru, sahabat dan saudara ditiap titik perjumpaan yang sudah direncanakan.  Mengalir saja tanpa harus banyak bertanya,  berharap kehadiran saya akan memiliki efek transformatif kepada semua, jika sebaliknya saya mohon maaf, wkwk..  Walaupun perjalanan ini tidak selalu mulus, sebab tanpa lika liku tidak akan ada pengalaman, dan tanpa pengalaman, tidak ada kewaspadaan.  Ya, begitulah petualangan ini dimulai.

Petualangan yang berawal dari mimpi sederhana dan keberanian untuk menghadapi yang tanda tanya, menuntaskan apa yang menjadi mimpi saya tentang sebuah penjelajahan ‘tour de celebes’.  Harapan sederhana seorang anak bangsa yang hoby naik vespa, membayangkan betapa syahdunya jika negara kepulauan ini disambung oleh semangat untuk melihat Indonesia dari dekat, merasakan hangatnya dekapan kawan dipelosok dengan semangat kebinekaan dan persatuan.

gunung tumpa manado, view manado tua dan bunaken. / doc. pribadi
gunung tumpa manado, view manado tua dan bunaken. / doc. pribadi
Menjelajahi sebuah pulau yang kaya akan vegetasi,  dengan hutan-hutan yang hijau, gunung yang menjulang, samudra luas dan garis pantai tanpa batas, serta  kebudayaan  yang berkembang. Seakan hati  saya digerakan oleh keindahan dan kekayaan hidup di atas saya, dan merasa diundang untuk berpartisipasi di dalam hidup ini, sebagai penyaksi jejak keagungan mahakarya ciptaanNYa.

Alam indah sulawesi.. / doc. pribadi
Alam indah sulawesi.. / doc. pribadi
Perjalanan saya mulai dari Kota manado, Kota nyiur melambai yang selalu menawarkan pesona alamnya yang tidak pernah habis untuk dinikmati. Sebelumnya saya menghabiskan tujuh bulan bekerja dan berteman dengan kehidupan lokalnya, merasakan kerasnya cap tikus (minuman lokal), hangat pantainya, dinginnya kota Tomohon serta tulus persaudaraannya.. 

 Setelah kontrak kerja selesai petualangan pun dimulai! Rute yang direncanakan, Manado-Gorontalo-Kep.Togean-Ampana-Poso-Tentena-Mangkutana-Masamba-Palopo-Toraja-Enrekang-Pare-Pare -Makassar lalu menyebrang menggunakan feri ke Surabaya-Malang dan finish di Jakarta untuk kembali kepelukan mama.. Uyee!

Sebulan lebih saya mempersiapkan diri untuk solo ride ‘tour de Celebes’ ini. Mengumpulkan Informasi sebanyak-banyaknya penting sebelum berangkat. Saya perlu tahu keadaan alam, keadaan masyarakat, situasi terkini apa yang telah terjadi di wilayah yang akan dilewati, sebab ada beberapa wilayah rawan longsor yang akan saya lewati juga rute poso yang masuk zona merah kelompok garis keras pimpinan santoso, meskipun santoso sudah wafat tapi operasi tinombala masih berlangsung dan sudah berhasil melokalisir gerakan ini sampai ke wilayah pegunungan poso, jadi aman pikir saya. Sumber informasi saya dapatkan dari browsing di internet dan bertanya kepada kawan lokal yang paham dengan lokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun