Kami memilih membuka tenda dipasir putih pantai sawarna, menginap dua malam disini cukup mengembalikan energi yang terkuras guna perjalanan selanjutnya ke Ujung Kulon. Saran saya jangan datang pada saat musim liburan, pantainya mirip cendol padat sekali susah cari spot yang asik buat menyepi, selebihnya pesona sawarna memang tidak pernah pudar.
[caption id="attachment_351913" align="alignnone" width="672" caption="Tidur dalam tenda serasa dihotel bintang ****, wkwkkk"]
[caption id="attachment_351914" align="alignnone" width="700" caption="Suasana sunset dipantai sawarna, peace full."]
[caption id="attachment_351915" align="alignnone" width="700" caption="Aktifitas pagi sambil ngopi, ajiib."]
[caption id="attachment_351917" align="alignnone" width="700" caption="Tanah surga yang jatuh dari langit, banyak tersebar ditanah air indonesia.. so be close to heaven"]
Hari ke-3, matahari masih samar-samar muncul dari ufuk timur kami sudah berkemas bersiap menuju ujung kulon, dengan route bayah-malingping-cikesik-cibaliung- cimanggu-kp sumur-ujung kulon. Tracknya melewati pinggil laut, tebing, naik turun bukit, jembatan, sangat menantang nyali para riders. Jam 7 pagi kami sudah meninggalkan desa sawarna melewati bayah menuju pom bensin terdekat. Bagi para riders yang kendaraannya berbahan bakar pertamax siap-siap untuk turun kasta mengisi premium karena pom bensin satu-satunya dibayah tidak menyediakan pertamax, jadilah vespa kami minum subsidi pemerintah tapi tidak mengurangi performa vespa dalam penjelajahan.
[caption id="attachment_351918" align="alignnone" width="700" caption="Matarhari terbit didesa sawarna, damai.."]