Bojonegoro - "Kerja keraslah sampai apa yang kau inginkan, bisa kau beli. " Kalimat tersebut sangat menggambarkan sosok Betty Indah Mediasari, Mahasiswi sedang menyelesaikan pendidikan di Universirsitas Airlangga dengan jurusan D3 Pariwisata angkatan 2018.
Sore itu, waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB dan hawa panas masih saja terasa di daerah perkotaan Bojonegoro, di salah satu tempat kopian yang cukup terkenal di Bojonegoro, yaitu Pesenkopi saya bersua dengan salah satu kawan lama saya ketika SMA. "Hai, Heng! Apa kabar? Ya Allah lama banget kita ngga ketemu! " tanya Betty (sapaan akrabnya) pada (17/12) dengan wajah sumringah, Sore itu. Betty mengenakan warna hijab favoritnya yaitu hitam, kemeja warna hijau army, jeans hitam.
Saat diwawancarai, Betty tidak sendiri, Ia ditemani oleh adik perempuannya yang bernama, Bella. Kami memilih posisi tempat duduk di dekat jendela, karena hawa didekat jendela lebih sejuk dari posisi tempat duduk yang lain.
Perjalanan Menjadi Seorang Barista
Kerja Part Time (kerja paruh waktu) sedang menjadi primadona di sebagian kalangan Mahasiswa, selain waktu yang bisa disesuaikan dengan jam kuliah, upah yang dijanjikan pun cukup menggiurkan, mahasiswa bisa memilih berbagai macam jenis kerja part time yang ada, salah satu contohnya yaitu Barista.
Dalam benak Betty, tak pernah terlintas jika ia akan memilih kerja part time sebagai barista. "Awal mula saya tertarik menjadi seorang Barista itu karena melihat postingan di explore instagram, kemudian saya melihat jika ada lowongan kerja part time di Sowan Kopi, pada tanggal 25 Desember 2020, saya memberanikan diri untuk melamar kerja part time tersebut dan akhirnya, saya diterima sebagai Barista di Sowan Kopi." ujar Betty dengan malu-malu.Â
"Padahal sebelum saya diterima sebagai Barista di Sowan Kopi, saya juga pernah mendaftar sebagai barista di beberapa tempat kopi yang ada di Surabaya, rezeki saya ada di Sowan." ujar Betty dengan nada rendah. Mungkin bagi sebagian anak muda profesi menjadi seorang Barista itu profesi yang sangat mudah, padahal menjadi seorang barista itu tidak mudah, Butuh fokus yang tajam serta ketelitian saat membuat kopi dengan request gambar indah yang berbau seni.
"Pertama kali kerja di sini, tentu masih asing dengan lingkungan sekitarnya, orang-orangnya saya masih belum kenal, hal-hal tentang kopi pun baru saya pelajari ketika saya pertama kali bekerja. Tetapi dari waktu ke waktu, Alhamdulillah saya cepat beradaptasi di lingkungan Sowan Kopi.Â
Para senior pun tidak segan untuk berbagi ilmu seputar kopi pada juniornya." ujar Betty mengenang masa pertama kali kerja. "Saya tertarik menjadi seorang barista itu karena saya sering melihat kakak tingkat yang kebetulan juga seorang barista senior dan satu kosan dengan saya, dia itu bener-bener produktif gitu "Kuliah kerja kuliah kerja" Nah, saya pingin mencoba hal seperti itu, dan akhirnya kesampaian, selain itu saya juga pingin menghasilkan uang sendiri dari keringat saya sendiri Seperti ingin tahu, gimana sih rasanya kuliah sambil kerja.Â
Terus juga pengen tahu rasanya beli barang yang bener-bener diinginkan pakai duit sendiri, bukan pakai duit orang tua, dan menurut saya kuliah sambil bekerja adalah tantangan tersendiri, dimana saya harus pandai mengatur waktu dalam kuliah (seperti saat mengerjakan tugas kelompok, tugas individu), waktu dalam bekerja. Memang pertamanya terasa berat sih, tapi bakalan jadi biasa karena sudah terbiasa." ujar Betty dengan cengar-cengir.
Dan ketika kita bekerja, mungkin ada beberapa hal yang akan kita pertimbangkan. Salah satunya yaitu jarak tempat tinggal dengan jarak tempat kerja. Kadang kala ada orang yang menerima suatu pekerjaan dengan gaji kecil tetapi dekat dengan tempat tinggal, dan kadang kala ada orang menerima suatu pekerjaan dengan gaji besar tetapi sangat jauh dari tempat tinggal.Â
"Walaupun gaji barista masih berada dibawah UMR, saya tidak merasa sedih ataupun kecewa. Justru saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa dari pekerjaan ini. Dan saya termasuk orang yang tidak mempermasalahkan jarak tempat tinggal dengan jarak tempat kerja. Jarak tempuh saya dari tempat tinggal ke tempat kerja kurang lebih 5 km, dengan waktu tempuh sekitar 10-15 menit." ujar Betty sambil menggaruk kepala.
Si Multitalenta
Di sisi lain, Betty juga gemar menari lho! Semasa kecil Betty mengikuti kegiatan menari di salah satu sanggar tari di dekat rumahnya. Dan ketika SMA, Betty juga pernah mengikuti pensi dengan menampilkan tari kontemporer (tari tradisional yang mendapat sentuhan modernisasi). Ketika ia menginjak pendidikan di perguran tingi, Betty juga pernah mengikuti lomba tari saman yang diselenggarakan di Tunjungan Plaza lho! Keren kan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H