Mohon tunggu...
Vichalis Hengki
Vichalis Hengki Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Kounikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Pengawasan Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini

26 April 2021   16:19 Diperbarui: 26 April 2021   16:43 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pada masa sekarang merupakan masa dimana Ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dibidang alat perkomunikasian seperti gadget. berawal dari surat dan telepone kabel, kini sudah berubah dan berkembang menjadi Smartphone, leptop, tablet, Ipad, dan lain sebagainya yang bisa dikenal dengan gadget. 

Gadget merupakan alat elektronik yang pastinya memiliki pembaharuan dari hari ke hari, sehingga membuat hidup manusia semakin praktis. Beberapa tahun yang lalu gadget hanya banyak digunakan oleh para pembisnis dari kalangan menengah ke atas. Alasan mereka menggunakan gadget adalah untuk memudahkan bisnis mereka. 

Namun pada zaman sekarang, gadget tidak hanya dipakai oleh para pembisnis saja, akan tetapi wajib dimiliki siapa saja mulai dari usia lansia, dewasa, remaja bahkan anak-anak, hal ini di sebabkan gadget memiliki berbagai fitur dan aplikasi yang menarik, bervariasi, interaktif, fleksibel, sehingga menambah daya tarik. 

Anak-anak kini telah menjadi  konsumen aktif dimana banyak produk - produk elektronik dan gadget yang menjadikan anak-anak sebagai target pasar mereka. Dalam penelitan Ameliola. S dkk (2013) dikutip pada New York Times, sebuah kasus terjadi dimana seorang anak cendrung pada iPad. Anak tersebut harus merengek ketika gadget kesayangan tidak berada dalam genggaman tangannya. Anak ini dapat dikatakan telah mengalami ketergantungan terhadap salah satu terobosan terbaru di era globalisasi ini. 

Pada saat makan, saat belajar, saat bermain, bahkan saat tidur tidak dapat lepas dari gadget tersebut. Orangtua tidak dapat melakukan banyak hal selain menuruti keinginan anak. Pada hakikatnya, anak belum saatnya mengenal gadget, mereka masih memerlukan interaksi yang lebih luas dengan crayon, buku gambar, teman- teman bermain, dan lain sebagainya.

Di zaman yang serba canggih seperti ini kehadiran gadget memang sudah  menjadi  kebutuhan  utama  baik  dari  anak-anak  maupun  orang dewasa. Gadget tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi namun juga dapat membantu mempermudah melakukan aktivitas lainnya. Dan  pada  akhir-akhir  ini  sering  sekali ditemukan  orang  tua  yang memberikan  gadget  kepada anaknya  yang  masih  balita.  Peran  orang  tua yang   dulunya   sebagai   teman   bermain   bagi   anaknya   sekarang   telah digantikan  oleh  gadget.  Padahal  masa  balita  adalah  masa  dimana  tumbuh dan  berkembangnya  fisik  maupun  psikis  manusia.  

Di  masa  balita,  anak banyak  bergerak  agar  tubuh  kembang  optimal.  Apabila  di  masa  balita anak-anak   hanya   asyik   berada   di   depan   gadgetnya,   kemungkinan perkembangan sosial anak akan kurang optimal. 

Perlu  diketahui  bahwa  periode  perkembangan  anak  yang  sangat sensitif  adalah  saat  usia  1-5  tahun  sabagai  masa  anak  usia  dini, sehingga sering disebut the golden age. Pada masa ini seluruh aspek perkembangan kecerdasan,  yaitu  kecerdasan  intelektual,  emosi,  dan  spiritual  mengalami perkembangan    yang    luar    biasa    sehingga    sehingga    yang    akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya. Ketika  anak  berada  pada  the  golden  age  tersebut,  mereka  menjadi peniru  yang  handal. 

 Sehingga  jangan  kita  anggap  remeh  anak  pada  usia tersebut. Jika  anak  usia  tersebut  sudah  diberikan  sebagai  mainan,  maka akan  berpengaruh  terhadap  perolehan  bahasanya.  Bukan  hanya  efek bahasa,  yang lebih menghawatirkan adalah gangguan pada perkembangan emosi sang anak. 

Dalam gadget ada begitu banyak games. Orang dewasa atau  orang  tua  saja  kesal  atau  marah  ketika  kalah  dalam  main  game  di gadget, apalagi anak-anak. Mereka akan jadi pribadi yang tidak sabar dan cepat   marahh   serta   sulit   mengendalikan   emosi,   bahkan   tidak   dapat mengatur emosinya. Lebih  memprihatinkan  lagi  orang  tua  memberikan  gadget  untuk mendiamkan  anaknya.  Hal  tersebut  sungguh sanggat di sayangkan meningat masih berusia di bawah umur.  

Orang  tua  yang  mendiamkan  anak dengan  gadget  sama  halnya  dengan  orang  tua  yang malas,  karena fungsi gadget seharusnya bukan untuk itu. Mereka akan mengartikan bahwa jika jenuh atau bosan akan ada gadget yang menemani dan menjadi mainannya berupa game yang tersedia pada gadget tersebut sehingga dapat mengubah mindset anak. Orang  tua  terkadang  banyak  yang  tidak diketahui  akan  perkembangan yang   terjadi   pada   anaknya.  Padahal  jika  telah  terjadi  keterlambatan  perkembangan pada  anak,  anak  membutuhkan  penanganan  yang  cepat  agar  tidak berdampak bagi berkelanjutan mereka.

Gadget memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan manusia, demikian pula terhadap anak-anak. Dari segi psikologis, masa kanak-kanak adalah masa keemasan dimana anak-anak belajar mengetahuiapa yang belum diketahuinya. Jika masa kanak-kanak sudah mencandu dan terkena dampak negatif oleh gadget, maka perkembangan anakpun akan terhambat, karena pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya. 

Selain itu, tanpa disadari anak sering menerapkan "What You See is What You Get". Penerapan ini memiliki makna apa yang dilihat oleh anak adalah sebuah pelajaran, apa bila tanpa bimbingan yang terarah dan terpadu dari orang tua dan keluarga, perkembangan anak akan mengarah pada sisi negatif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun