Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan bahasa nasional yang sudah dipakai oleh seluruh warga negara Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, bahasa tersebut tidak mungkin terlepas dari penulisan karya ilmiah maupun non ilmiah.
Mungkin bagi beberapa orang dan juga mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan yang namanya karya ilmiah. Apa sih karya ilmiah itu? karya ilmiah merupakan karya tulis yang dibuat dari hasil penelitian, pengamatan dan peninjauan untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode ilmiah.Â
Karya ilmiah ini biasanya berisi tentang data, fakta dan solusi dari masalah yang ada dari karya ilmiah tersebut. Contoh dari karya ilmiah yaitu: makalah (paper), laporan akhir, artikel ilmiah, dan laporan penelitian (skripsi, tesis, disertasi, dll).Â
Karya ilmiah yang bersifat objektif, logis, sistematik, lugas dan jelas dapat dibuat dengan menggunakan bahasa yang baik dan tepat. Jika penggunaan bahasa kurang tepat dan tidak baik, maka akan membuat kurangnya pemahaman pembaca terhadap ide atau gagasan yang disampaikan oleh penulis.Â
Bahasa Indonesia dalam karya ilmiah mempunyai beberapa ciri khas atau aturan yang berbeda dengan karya tulis non ilmiah. Secara khusus bahasa baku yang dipakai dalam karya tulis ilmiah ini disebut dengan bahasa Indonesia ragam ilmiah atau ragam ilmu pengetahuan.Â
Menurut Suwito (1982) bahasa tulis ragam ilmu pengetahuan memiliki ciri-ciri yaitu: 1) pilihan kata dan peristilahannya tepat, 2) kalimatnya efektif dan penataannya dalam paragraf baik, 3) penalaran dan sistematikanya bagus, 4) pemaparan dan gaya bahasanya menarik (Markhamah dalam Prayitno, dkk, 2000:128).Â
Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. LugasÂ
Bahwa yang disampaikan tidak berbelit-belit sehingga kesalahpahaman dan salah penafsiran dalam kalimat dapat dihindarkan.Â
2. JelasÂ
Kalimat dalam pembuatan karya ilmiah harus jelas, maksud jelas disini bahwa kata-kata yang digunakan harus berhubungan dengan gagasan yang diikuti.Â
3. FormalÂ
Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada kosakata, bentukan kata, dan kalimat yang digunakan. Kosakata yang digunakan cenderung mengarah pada kosakata ilmiah teknis, yang jarang dipahami oleh masyarakat umum.Â
4. Kalimatnya bebas dari ketaksaan (ambigu)Â
Kalimat yang digunakan tidak memiliki dua arti atau bermakna ganda.Â
5. Mematuhi kaidah gramatikaÂ
Kalimat yang digunakan harus mematuhi kaidah-kaidah yang berlaku mengenai aturan ketatabahasaan.Â
Kesalahan Umum Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah
Umumnya penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah masih banyak terjadi. Kesalahan tersebut dapat berupa:Â
1) Kesalahan penalaranÂ
Kesalahan penalaran merupakan ketidakmampuan seseorang dalam memberikan dan menentukan pengertian, pernyataan, dan penyimpulan dalam menyelesaikan masalah.Â
2) KerancuanÂ
Penggunaan kata-kata yang digunakan memiliki makna yang tidak jelas atau tidak sesuai.Â
3) PemborosanÂ
Penggunaan kalimat yang berbelit-belit sehingga menyebabkan pemborosan kata yang seharusnya tidak perlu.Â
4) Ketidaklengkapan kalimatÂ
Kalimat yang digunakan tidak lengkap, mungkin dibagian kurangnya kata penghubung ataupun kurangnya kata yang seharusnya digunakan.Â
5) Kesalahan kalimat pasifÂ
Kalimat pasif bahasa Indonesia adalah kalimat dengan predikat yang berciri pasif. Predikat berupa kata kerja pasif dengan imbuhan di-, ter-, ke-an, atau dengan predikat berupa kata kerja pasif persona.Â
Dengan demikian, penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah harus berdasarkan kaidah-kaidah kebahasaan yang sudah ditetapkan. Hal ini untuk menghindari dari kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan karya ilmiah yang dapat membuat karya ilmiah kita tidak tersampaikan dengan baik. Sehingga ide dan gagasan tersebut tidak dapat diketahui dengan jelas oleh pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H