Â
Sejarah telah mencatatkan banyak nama penemu yang hasil karyanya berpengaruh pada masa depan dunia. Seperti misalnya Thomas Alva Edison dan Nikola Tesla. Dua tokoh tersebut berkontribusi sangat besar dalam pemanfaatan energi listrik di kehidupan manusia.
Uniknya, meskipun berkutat di bidang yang sama, Edison dan Tesla kerap berseberangan. Sempat bekerja sama, mereka kemudian berseteru dan bersaing menciptakan temuan-temuan terbaik.
Ada banyak versi mengenai awal dari konflik antara Edison dan Tesla. Versi paling populer menyebutkan bahwa Tesla, yang saat itu bekerja di perusahaan milik Edison, kecewa terhadap Edison lantaran dianggap ingkar janji. Menurut pengakuan Tesla, ia dijanjikan uang sejumlah 50 ribu dolar jika bisa mendesain ulang generator DC ciptaan Edison agar menjadi lebih efisien.
Tesla menjawab tantangan tersebut dan berhasil melakukannya. Namun, uang yang dijanjikan tersebut tidak pernah diterimanya. Bahkan, masih menurut Tesla, Edison malah berkata, "you don't understand American humour". Edison lalu menawarkan kenaikan gaji pada Tesla. Namun terlanjur kecewa, Tesla menolak tawaran tersebut dan mengundurkan diri.
Setelah pengunduran dirinya, Tesla mengembangkan konsep listrik AC (Alternating Current) yang dianggapnya lebih efisien. Sementara Edison tetap mempertahankan sistem DC (Direct Current). Persaingan antara keduanya pun dimulai. 'Perang' ini membuat industri kelistrikan saat itu terpecah menjadi 2 kubu, kubu pro AC, dan kubu pro DC.
Pada akhirnya, publik pada waktu itu lebih memilih menggunakan arus listrik AC. Persaingan yang dikenal dengan sebutan War of the Currents ini bisa dibilang dimenangkan oleh Tesla.
Terlepas dari perseteruan mereka, baik Edison maupun Tesla punya peran besar dalam kemajuan teknologi.Â
Edison dianggap sebagai salah satu penemu paling produktif pada masanya berkat 1.093 hak paten yang dipegangnya. Salah satu pencapaian terpentingnya adalah ketika berhasil mengembangkan konsep lampu pijar yang digagas oleh ilmuwan asal Inggris, Joseph Swan. Di tangan Edison, lampu pijar rancangan Swan yang mudah terbakar disempurnakan menjadi lebih efisien dan tahan lama.
Edison juga diketahui turut membantu pengembangan beberapa alutsista militer Amerika Serikat.
Sementara Tesla, meskipun mungkin tidak setenar Edison, juga berhasil menciptakan temuan-temuan yang berguna untuk umat manusia. Salah satu ciptaannya adalah motor induksi, atau yang juga dikenal sebagai motor listrik.
Belakangan ini pengguna sepeda motor listrik di Indonesia semakin marak. Berbagai macam brand lokal seperti Gesits, United, Energik Volts, Volta, dan masih banyak lagi, mulai membanjiri pasar dan memberikan banyak pilihan bagi para calon konsumen. Bisa dibilang, sumber penggerak dari sepeda motor listrik tersebut merupakan warisan dari Tesla. Â
*Dirangkum dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H