Dari video lagu diatas menceritakan bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki hak untuk menggapai masa depannya. Masa depan wajib dimiliki semua manusia tanpa memandang tua muda, kaya miskin, cacat normal,dll. Masa depan wajib dimiliki semua orang, namun tidak semua orang bisa menggapainya. Usaha dan berdoa adalah kunci menggapai masa depan yang cerah.
Seperti pada video diatas, terdapat banyak sekali anak yang bisa dibilang *maaf tidak normal. Yang mana ketidaknormalan itu dalam hal fisik yang tidak sama seperti kita pada umumnya, atau yang tidak kuat mental nya yang mana harus berhadapan dengan lingkungan sosial, dan juga anak yang autis. Ada yang buta dari kecil, cacat panca indera, tidak punya tangan dan kaki, dll. Dengan demikian banyak yang memandang bahwa anak yang tidak normal itu tidak bisa memiliki masa depan yang cerah. Dari kecil nya pun juga harus home schooling dengan anak yang berkebutuhan khusus lainnya. Yang biasa nya kita sekolah dengan teman-teman sambil bermain berlari-lari. Tidak seperti mereka yang sekolah dengan kursi roda nya, atau dalam kegelapan penglihatannya.
Banyak dari mereka yang tidak bisa menerima keadaan nya sebagai anak yang berkebutuhan khusus, namun ada juga yang bisa menerima nya dan sanggup menjadi seseorang yang sukses dengan ketidaknormalannya. Bukan hanya itu, banyak orang tua yang tidak bisa menerima anak nya seperti itu dan bahkan mmebuangnya atau dititipkan ke pamti demi menjaga martabatnya, tapi ada juga yang sanggup mendidiknya sampai ia sukses.
Melihat hal itu, perlu diketahui bahwa anak berkebutuhan khusus harus memiliki dan mendapatkan pendidikan yang khusus juga. Tujuan dari pendidikan khusus ini adalah agar anak bisa mencapai derajat yang sama dengan anak yang diluar sana, selain itu agar besarnya nanti juga memiliki masa depan yang sama dengan anak yang diluar sana yang normal pada umumnya.
Home schooling merupakan cara yang baik untuk ABK dengan sekolah didalam rumah dengan mendatangkan guru khusus atau guru yang bisa dikatakan lulusan pendidikan luar biasa. Hal ini perlu dilakukan orang tua untuk anaknya yang ABK agar anak juga tetap bisa mendapatkan pengertahuan serta pelajaran.
Cara yang kedua adalah dengan menyekolahkan anak di SLB atau Sekolah Luar Biasa. Yang mana sekolah ini memang khusus bagi ABK. Yang telah terhandle dengan guru-guru khusus. Dengan menyekolahkan nya di SLB maka anak juga akan belajar dengan baik untuk mengejar ilmu-ilmu yang lainnya.
Dua cara diatas mungkin bisa dilakukan bagi orang tua demi anak nya agar bisa menjalankan kehidupannya dengan baik. Karena ilmu adalah suatu bekal kehidupan yang penting. Melihat dua cara diatas mungkin bisa dilakukan oleh orang tua yang beruang atau berkecukupan. Tentu dua cara diatas perlu melakukan biaya khusus atau bisa dibilang tidak murah. Namun, bagaimana bagi orang tua yang belum mampu menyekolahkan anak nya dengan cara tersebut? Tentunya ada banyak cara yang dilakukan oleh orang tua agar anak tetap bisa bersekolah.
1. Bimbingan dan konseling sebagi layanan
Tentunya layanan merupakan cara utama bagi anak. Melayani anak dengan sepenuh hati agar bisa mengambil hati sang anak. mungkin jika di SLB sudah ada yang mengangani bimbingan konseling nya sendiri. Dengan pelayanan yang baik juga. Bagaimana jika anak tidak di SLB? Tentu pelayanan yang baik bisa dilakukan oleh siapapun, bukan hanya guru luar biasa saja yang bisa melakukannya. Orang tua dirumah juga bisa melakukannya. Dengan cara pendekatan-pendekatan, seperti pendekatan krisis, remedial, perkembangan, serta pencegahan.
Pada hakikatnya, orang tua memang sebagai konselor utama. Wajib bagi orang tua melayani anak dengan baik. Jika orang tua memang memiliki anak yang berkebutuhan khusus maka orang tua wajib mendidik anaknya dengan hati-hati dan lemah lembut.
Mengajarkan anak bimbingan konseling setiap harinya. Tentunya bimbingan yang diajarkan berbeda dengan bimbingan pada umumnya. Bisa jadi belajar nya pun butuh tenaga yang ekstra atau menggunakan media yang lebih mengacu kepada pemahaman anak. Dengan demikian, pelayanan anak berkebutuhan khusus juga sangat perlu diperhtikan, mengajari nya belajar dengan tanpa memarahinya atau membentaknya.