Dilihatnya keadaan kakek tua yang membawa beberapa keset dengan dipikul dipundaknya dan mungkin berat keset hampir 50kg. Saat itu saya hampiri kakek tersebut. Terjadilah sebuah percakapan antara kakek dan saya pribadi :
Saya : "Assalamualaikum kek,.."
Kakek : "Waalaikumsalam nduk,.. (nduk = panggilan anak perempuan dalam bahasa jawa halus)
Saya : "Kakek asal mana? Dan kok banyak sekali kek ini jualan keset nya? Apa ga berat kek membawa ini semua? Dan ini panas sekali lho kek cuacanya"
Kakek : "Asal dari Batu nduk, saya jualan keset demi cucu saya dirumah dan agar bisa makan setiap harinya"
(kakek saya temukan di depan Bank BRI Kota Malang, sedangkan jarak ke Kota Batu cukup jauh hampir 50km dari Kota Malang)
Saya : "kok jauh kek? Kakek jalan kaki? Dari jam berapa kek mulai jalan dan sudah berapa lama kakek jualan keset-keset ini?"
Kakek : "saya berangkat jam 4 pagi karena jalanan masih sepi, saya berjualan sepanjang jalan entah kemana saja kaki ini melangkah, yang saya harapkan adalah bisa membelikan nasi untuk cucu, saya berjualan keset ini sudah 4 tahun"
Saya : "Ya Allah kek, (sesaat saya meneteskan air mata), anak-anak kakek kemana? Kenapa kakek harus bersusah payah menjual keset-keset ini? Ini berat kek"
Kakek : "Anak-anak kakek diluar kota dan belum berkunjung, dan saya harus berusaha mencari uang"
Saya : "Sepintas langsung saya membeli 2 buah keset itu, karena memang saya tidak membawa uang lebih, kek,.. saya beli 2 ya keset nya ini"