Dio Rizki Nadar Putra menambahkan, "Kami berupaya menciptakan produk yang praktis digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan produksi skala kecil, sekaligus mengatasi limbah jeruk yang melimpah saat musim panen, khususnya di daerah Malang". Â Dian Anggoroeni Dwidjayanti juga menuturkan, "Besar harapan kami produk ini dapat menjadi solusi ke depan untuk mengatasi kelangkaan gas LPG 3 kg. Namun, masih diperlukan riset lebih mendalam agar BICIGU dapat digunakan setiap hari, karena produksi skala besar juga membutuhkan alat-alat canggih dan kontrol mutu yang terus berjalan."
Pada saat ini, BICIGU masih dipasarkan dalam lokal dan pemanfaatannya masih sederhana yakni untuk memasak air, mie instan, dan BBQ. Tim peneliti optimis bahwa hasil penelitian  ini mampu mendukung terwujudnya program lingkungan hijau dan inovasi energi terbarukan yang ramah lingkungan, yang mana hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke-7, yakni penyediaan energi bersih dan terjangkau. "Semoga produk yang telah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual ini dapat berkembang dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Indonesia." tutur Siti Nur Inayati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H