Mohon tunggu...
Vica ArvinaKhairunnisa
Vica ArvinaKhairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan Mahasiswa di Universitas Brawijaya

hobi saya dalam bidang olahraga yaitu bermain bulu tangkis. saya bisa menjadi introvert ketika saya tidak bertemu dengan teman sefrekuensi dan ketika saya sedang berada di keramaian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosok Ayah dalam Perkembangan Anak: Menjembatani Kesetaraan dengan Ibu

7 Oktober 2023   23:23 Diperbarui: 7 Oktober 2023   23:26 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ayah yang aktif secara emosional dengan anaknya membantu menciptakan ikatan yang kuat.  Anak-anak yang tumbuh dalam hubungan seperti ini cenderung lebih percaya diri, merasa diterima, dan memiliki rasa keamanan yang kuat. Ketika ayah terlibat secara emosional, anak-anak merasa didengar dan diperhatikan. Ini memberikan rasa keamanan dan dukungan yang diperlukan bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam situasi di mana ibu mungkin lebih dominan dalam pengasuhan, peran ayah dalam membangun koneksi emosional yang kuat adalah elemen penting untuk mencapai keseimbangan dalam perkembangan anak.
 

Keempat,  menjembatani kesetaraan dengan ibu. Salah satu manfaat utama dari peran ayah yang kuat dalam perkembangan anak adalah bahwa ini membantu menjembatani kesetaraan dengan ibu. 

Menjembatani kesetaraan dengan ibu berarti menggeser paradigma tradisional dengan cara yang memungkinkan ayah dan ibu untuk berbagi tanggung jawab dalam merawat anak, mengambil keputusan keluarga bersama, dan berkontribusi secara merata dalam pekerjaan rumah tangga dan perawatan anak. 

Dalam masyarakat yang semakin menyadari pentingnya kesetaraan gender, peran ayah yang aktif dalam pengasuhan adalah langkah penting menuju kesetaraan yang lebih besar antara orangtua. Peran ayah yang aktif dalam pengasuhan adalah langkah penting menuju kesetaraan yang lebih besar antara orangtua. 

Hal ini dikarenakan dapat membawa manfaat seperti melibatkan ayah dalam pengasuhan membantu membagi tugas dan tanggung jawab dengan lebih adil di antara orang tua, juga memberikan contoh yang kuat tentang kesetaraan gender di dalam keluarga. Ketika ayah dan ibu berbagi tanggung jawab yang lebih setara dalam merawat dan mendidik anak-anak, ini memberikan pesan yang kuat tentang nilai kesetaraan kepada generasi muda.

Sebagai salah satu contoh dari peran ayah yang menjembatani kesetaraan dengan ibu dapat dilihat pada studi kasus keluarga Johnson. Studi kasus tentang keluarga Johnson ini menggambarkan bagaimana peran ayah dapat menjembatani kesetaraan dengan ibu dalam perkembangan anak. 

Dalam keluarga ini, ayah (Michael) sangat terlibat dalam pengasuhan anak-anaknya bersama ibunya (Emily). Mereka berbagi tugas-tugas sehari-hari seperti mengurus anak-anak, memasak, dan membersihkan rumah. Hasilnya terlihat pada perkembangan anak-anak mereka. Anak-anak dalam keluarga Johnson tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang kesetaraan gender. Mereka belajar bahwa baik ayah maupun ibu memiliki peran yang sama penting dalam kehidupan mereka. Hal ini membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri, emosional nya stabil, dan mampu berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan.
 
Dengan demikian,  sosok ayah dalam perkembangan anak memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dengan ibu. Melibatkan ayah secara aktif dalam pengasuhan anak adalah langkah penting menuju kesetaraan gender yang lebih besar dalam masyarakat kita. Dengan mendukung perkembangan emosional, mendorong kreativitas dan kebebasan berpikir, membangun koneksi emosional yang kuat, dan menjembatani kesetaraan dengan ibu, ayah memberikan kontribusi berharga dalam perkembangan anak-anak. Hanya dengan demikian dapat mencapai perkembangan yang seimbang dan sehat bagi generasi mendatang.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun