Mohon tunggu...
viatur
viatur Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pola Asuh Bijak untuk Anak Sulung, Tengahan, dan Bungsu

17 November 2019   08:07 Diperbarui: 17 November 2019   08:03 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai orang tua yang memlikiki anak lebih dari satu, akan memiliki tantangan sendiri untuk mengasuh anak-anaknya. Yang mana, ketika mereka lahir dengan kondisi yang berbeda dan perlu sebagai orang tua harus memiliki kecapan yang tepat untuk mendidik, membesarkan dan mengasuhnya. Berikut merupakan karakteristik sifat anak sulung, tengahan dan bungsu, serta gaya pengasuhan yang bijak untuk mereka :

1. Anak Sulung

Sebagai anak pertama, yang mana kelahirannya pasti dinantikan oleh kedua orang tua maupun keluarga kedua orang tuanya. Tak jarang, ketika si sulung ini lahir biasanya melakukan perayaan yang meriah. Berbagai hadiah dan perhatian diberikan keluarga, teman, dan kerabat. Biasanay, ketika si sulug lahir banyak pengunjung yang memadati ruang tunggu ruang tunggu rumah sakit untuk melihatnya. Lantas, untuk anak-anak setelah kelahiran pertama ini, tidak ada perayaan yang meriah untuk menyambutnya.  Maka dari itu si sulung ini akan terbentuk karakteristik sifat menjadi pribadi yang berhati-hati, kompeten (berkuasa untuk memutuskan dan menentukan sesuatu), dan selalu menginginkan kesempurnaan untuk kehidupannya, ingin segala sesuatunya dituruti.

Lantas, bagaimana pola suh yang bijak untuk menyikapi karakteristik si anak sulung? Ada beberapa yang dapat diterapkan sebagai orang tua untuk mengasuh si sulung. Saat kehamilan anak kedua, persiaokan agar si anak pertama ini nantinya dapat menerima kehadiran adiknya. Tumbuhkan sifat bangga menjadi calon kakak untuk adik-adiknya kelak.

Setelah anak kedua lahir, luangkan waktu khusus untuk melakukan kegiatan khusus hanya dengan si sulung saja, agar ia tetap merasa dicintai, disayangi, diperhatikan. Jangan sampai si sulung merasa kasih sayang orang tuanya beralih kepada adiknya.

Kemudian, seiring dengan pertumbuhannya, janganlah berikan tanggung jawab yang jauh lebih besar dari saudara-saudaranya yang lainnya. namun, berikan tanggung jawab yang sama rata pada setiap anak, sesuai dengan kemampuanya. Ketika si sulung bermain dengan adiknya, dan seketika itu si adik menangis. Jangnlah selalu menyalahkan si kakak tidak bisa menjaga adiknya, namun dengarkan alasan-alasan yang diberikan oleh kedua anak tersebut. Ketika memang yang salah adalah si adik , maka ajarilah meminta maaf kepada kakaknya dan begitu pula sebaliknya.

2. Anak Tengahan

Ketika orang tua mendapat anak kedua dan seterusnya, sebelum si bungsu. Maka sebagai orang tua tak perlu khawatir lagi untuk mengasuhnya, karena sudah berpengalaman mengasuh si sulung. Dan tidak ada perayaan yang meriah lagi ketika si anak tengahan ini lahir. Biasanya anak tengah ini memiliki sifat yang dapat berhubungan sosial yang baik kepada orang-orang di sekitarnya, memiliki banyak teman. Tak jarang, anak tengahan ini dapat memiliki kemampuan mediator dan negosiator yang baik. Mereka kurang menyukai konflik, namun punya kemampuan yang dapat mengatasi konflik.

Dengan begitu pengasuhan yang bijak untuk anak tengahan yaitu dengan tetap memberikan waktu khusus ketika mereka sedeng bercerita dan dengarkan ketika mereka bercerita. Agar tetap merasakan kasih sayang dari orang tua. Kemudian beri kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan, agar mereka tidak merasa kalah dengan kakaknya. Dari hal yang kecil, seperti berikan kesempatan untuk dimasakkan apa hari esoknya.ajarkan untuk menghormati si kakak. Dengan hal kecil, biakan si tengah memanggil kak, mas, mbak atau panggilan yang lainnya.

3. Anak Bungsu

Ketika si bungsu lahir, orang tua dan keluarga orang tua keduanya lebih rileks dan cenderung mengalah dalam segala hal. Tapi tak jarang juga yang meremehkan si bungsu dikarenakan ia tidak bisa melakukan apa-apa. Maka si bungsu akan memilki karakteristik sifat seperti menjadi pribadi yang manja, ceria, banyak kawan, senang ketika ia menjadi perhatian orang disekitarnya. Namun juga banyak karakteristik yang negatif, seperti menjadikan si abungsu kurang bertanggung jawab, kurang mandiri, tidak mematuhu aturan, dan selalu mementingkan kepentingan sendiri daripada kepentingan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun