Ibu mana yang galau anaknya mau disapih?
Kalau disapih sama dot sih masih mending disembunyiin.
Menurutku...
.
Tapi kalau disapih sama yang ada pada ibunya setiap waktu dan selalu tinggal minta, bagaimana?
Kayaknya semua wanita yang menyusui purna atau nggak pasti mengalami kegalauan luar biasa mendalam.
Padahal bayik ini, sudah ku sounding sejak umurnya 18 bulan lho, meski nggak tiap hari, tapi semakin dekat harinya naluri nggak pengen pisah nya semakin kuat.
.
Dua bulan ini memang hampir intens ku berbicara pada bayik bahwa akan ada saatnya tidak menyusu lagi, apalagi saat ramadan ia pun mulai menerima karena kebetulan ia mengurangi menyusu di kala siang, walau bertahan hanya hampir seminggu, hehehe.
Di satu sisi ada perasaan saya yang gamang masa semakin dekat ia tidak boleh berpuas manja lebih lama ketika direct bf, begitu menurutku.
Lalu mungkin bayik ikutan bimbang, kadang bayik mencariku kalau lagi tidak ada bapak main sedunianya.
Sekarang bayik juga suka main dengan ku. Dan semakin bersamaku, ia semakin ingin menyusu padahal baru setengah jam yang lalu..
.
Iya awal awal ku sounding dan ketika bapaknya mulai kerja sistem shift, dia lebih suka mengajak main bapak nya daripada mamahnya, walau mamahnya datang bawa ice cream habis itu balik lagi ke bapaknya..
Yaa mungkin dengan ku cerita dan tulis di media begini, ada positif feeds yang bisa melegakan fikiranku yang beberapa hari ini seperti idea quarantine, padahal beberapa themes sudah dibuat portofolionya dan tinggal digarap.
Bulan ini memang semakin istimewa di lingkup literasi ibu profesional yang kuikuti sejak akhir januari tadi, selain minimal 10 setoran, satu hari hanya dihitung satu setoran, ditambah per setoran ada minimal kata.
Menulis di caption seperti ini pun masih beberapa yang berminat sampai habis, apalagi ku masih need takes time to make design, bisa lebih lama dari bikin caption, sampai ambyar, whehhe..
But kalau nggak nantang diri sendiri, kapan lagi kan? Toh nggak dosa kalau skip time, without worry like at school or in college or work.
Be Free, Be You, be Me, be Healthy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H