Mohon tunggu...
fia rachim
fia rachim Mohon Tunggu... Mahasiswa - tuangkan semua yang ada dalam fikiranmu dalam bentuk tulisan-tulisan yang bernilai dan berkualitas

Bismillah pasti bisa !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenalkan Pendidikan Seks dan Gender pada Anak Usia Dini

2 November 2022   15:18 Diperbarui: 2 November 2022   15:24 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengenalkan Pendidikan Seks dan Gender Pada Anak Usia Dini

Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling krusial bagi anak usia dini, dan perlu diketahui juga bahwasannya pada masa anak usia dini, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun otaknya. pada usia ini guru atau orang tua penting sekali untuk memberikan arahan-arahan yang baik dan bersih kedalam jiwa anak. 

Menurut Montessori (Solehuddin, 2000) dalam... menyatakan bahwa perkembangan anak terlihat pada masa-masa sensitif anak yang ditandai dengan tertariknya terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu dan lebih cenderung mengabaikan objek-objek lainnya. 

Pengenalan terhadap pendidikan seks dan gender pada anak merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh pendidik atau orang tua. Akan tetapi alangkah lebih baiknya juga orang tua atau pendidik juga sudah memahami tentang seks dan gender ini. Disini kita akan membahas satu per satu seks dan gender ini. Apakah keduanya memiliki makna yang sama ? atau tidak ?

Apa itu gender ?

Gender merupakan suatu konsep yang dikenalkan pada anak untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari sudut non biologisnya. Dari pengertian tersebut maksudnya ialah gender ini merupakan perbedaan yang terjadi pada laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai, dan tingkah lakunya. 

Gender sendiri juga memiliki arti peran maksudnya peran adalah adanya empat golongan yang  biasanya sering dijumpai yaitu: perempuan, laki-laki, tomboy, dan laki-laki yang agak seperti perempuan. Perkembangan gender menurut Kohlberg dibagi menjadi tiga yaitu :

  • Lebeling atau Identity ( usia 2-3 tahun )
  • Yang mana pada usia ini anak sudah mampu membedakan antara perempuan dengan laki-laki.
  • Gender stability ( usia 3-7 tahun )
  • Anak sudah mulai mengerti anggota-anggota tubunya.
  • Gender consistency ( usia 7-12 tahun )
  • Anak sudah mampu memisahkan permainan antara laki-laki dan perempuan.

Nah pada usia diatas merupakan usia yang sangat krusial/penting tentang pembentukan gender pada anak. Seperti dalam teori Piaget dapat digunakan sebagai referensi bunda yanda dengan memperhatikan permainan anak sehari-hari dan interaksi sosialnya. Pada anak usia 5 tahun, anak-anak cenderung bermain dengan mainan "khusus gender". 

Anak-anak pada usia diatas juga sudah mulai bermain  secara terpisah. Seperti anak laki-laki sering bermai  bersama dalam kelompok yang lebih besar, sedagkan anak perempuan cenderung bermain saling berpasangan dan dalam kelompok yang lebih kecil. Selain itu gender juga memiliki pengaruh pada cara berpikir antara laki-laki dan perempuan, dimana anak laki-laki memiliki gelombang otak yang naik turun sehingga membuat mereka lebih cenderung berfikir menggunakan logika dan abstrak. 

Sedangkan perempuan memiliki arah gelombang kekanan dan kekiri sehingga membuat anak perempuan lebih mudah mengekspresikan perasaanya, namun kecenderungan-kecenderungan tersebut juga dipengaruhi oleh pengasuhan yang diberikan oleh orang tua anak. 

Kemudian bagaimana cara mengenalkan gender pada anak ? cara mengenalkan gender pada anak ayah bunda ataupun pendidik bisa menerapkannya melewati lagu, cerita ataupun mendongeng.

Selanjutnya yakni pembahasan tentang seks pada anak...

Apa itu seks ?

Membahas tentang seks, pasti nantinya akan dikaitkan dengan seksualitas. Namun pada dasarnya seks dan seksualitas ini berbeda yaa.., akan tetapi masih banyak orang yang menyamakan keduanya, sehingga dengan asumsi mereka yang seperti itu pengertian tersebut digunakan secara salah kaprah dalam kehidupan sehari-hari. 

lalu sebenarnya apa itu seks ? dan apa itu seksualitas ?, seks merupakan merupakan berbedaan badani atau biologis antara perempuan dan laki-laki, maksudnya ialah perbedaan jenis kelamin antara perempuan dengan laki-laki. Sedangkan seksualitas menyangkut berbagai dimensi yang sangat luas, yaitu dimensi biologis, sosial, psikologis, dan kultural. Pengertian dari dimensi-dimensi tersebut ialah..

Seksualitas dari dimensi biologi yaaitu berkaitan dengan organ reproduksi dan alat kelamin, termasuk bagaiman cara menjaga kesehatan dan mengfungsikanya secara optimal oragan reproduksi dan dorongan seksual.

Kemudian seksualitas dilihat dari dimensi psikologis yaitu erat kaintanya dengan bagaimana menjalaankan fungsi sebagai makhluk seksual, identitas peranan atau jenis, serta bagaimana aspek-aspek psikologis yang mencangkup (kognisi, emosi, motivasi, dan perilaku) terhadap seksualitas tersebut.

Seksualitas dilihat dari dimensi sosial, ialah seksualitas yang dilihat dari bagaimana seksualitas muncul dalam diri manusia, kemudian dimensi sosial juga membahs tentang bagaimana pengaruh lingkungan dalam membentuk pandangan seksual itu pada masyarakat sehingga nantinya akan membentuk perilaku seksual pada meraka. namun disini faktor kultural juga memberikan pengaruh kepada masyarakat seperti,  menunjukkan perilaku seks dan menjadikannya bagian dari budaya yang ada dimasyarakat tersebut.

Lalu seberapa penting pendidikan seks pada anak usia dini ?

Pendidikan seks sangatlah penting diberitahukan kepada anak sejak masih dini. Ada beberapa alasan mengapa pendidikan seks penting untuk anak, yaitu memenuhi rasa ingin tahu anak, mencegah anak melakukan aktivitas seksual yang tidak benar, dan menyadarkan anak tentang bagaimana menjaga organ reproduksinya. Dengan memberikan pendidikan seks sejak dini juga berfugsi agar anak tidak terkejut saat menginjak usia pubertas nantinya.

Kita tahu belakangan ini banyak sekali kasus-kasus seksual yang terjadi pada anak usia dini. Nah disini sebagai orang tua perlu sekali mengajarkan pendidikan seks ini pada anak baik laki-laki maupun perempuan harus mendapatkan itu, terutama dimulai dari kalangan keluarga. Hal ini perlu dilakukan agar mereka mengetahui bagaimana perilaku seksual yang sehat serta mencegah terjadinya pelecehan seksual tersebut. disaat anak masuk usia 3 atau 4 tahun, anak sudah mulai memperhatikan dunia disekitarnya dan mulai belajar untuk mengenali bagian tubuhnya sendiri, sehingga mereka bisa menyadari bahwa perempuan dengan laki-laki itu berbeda. Saat inilah, dimana anak mulai mengeksplor lingkungannya merupakan kesempatan bagi orangtua untuk memberikan pemahaman dasar tentang seks pada anak.

Baiklah itu tadi sekilas pembahasan tentang sek dan gender..

Semoga bermanfaat ya bunn....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun