Mengenalkan Pendidikan Seks dan Gender Pada Anak Usia Dini
Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling krusial bagi anak usia dini, dan perlu diketahui juga bahwasannya pada masa anak usia dini, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun otaknya. pada usia ini guru atau orang tua penting sekali untuk memberikan arahan-arahan yang baik dan bersih kedalam jiwa anak.Â
Menurut Montessori (Solehuddin, 2000) dalam... menyatakan bahwa perkembangan anak terlihat pada masa-masa sensitif anak yang ditandai dengan tertariknya terhadap suatu objek atau karakteristik tertentu dan lebih cenderung mengabaikan objek-objek lainnya.Â
Pengenalan terhadap pendidikan seks dan gender pada anak merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh pendidik atau orang tua. Akan tetapi alangkah lebih baiknya juga orang tua atau pendidik juga sudah memahami tentang seks dan gender ini. Disini kita akan membahas satu per satu seks dan gender ini. Apakah keduanya memiliki makna yang sama ? atau tidak ?
Apa itu gender ?
Gender merupakan suatu konsep yang dikenalkan pada anak untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dan perempuan dari sudut non biologisnya. Dari pengertian tersebut maksudnya ialah gender ini merupakan perbedaan yang terjadi pada laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai, dan tingkah lakunya.Â
Gender sendiri juga memiliki arti peran maksudnya peran adalah adanya empat golongan yang  biasanya sering dijumpai yaitu: perempuan, laki-laki, tomboy, dan laki-laki yang agak seperti perempuan. Perkembangan gender menurut Kohlberg dibagi menjadi tiga yaitu :
- Lebeling atau Identity ( usia 2-3 tahun )
- Yang mana pada usia ini anak sudah mampu membedakan antara perempuan dengan laki-laki.
- Gender stability ( usia 3-7 tahun )
- Anak sudah mulai mengerti anggota-anggota tubunya.
- Gender consistency ( usia 7-12 tahun )
- Anak sudah mampu memisahkan permainan antara laki-laki dan perempuan.
Nah pada usia diatas merupakan usia yang sangat krusial/penting tentang pembentukan gender pada anak. Seperti dalam teori Piaget dapat digunakan sebagai referensi bunda yanda dengan memperhatikan permainan anak sehari-hari dan interaksi sosialnya. Pada anak usia 5 tahun, anak-anak cenderung bermain dengan mainan "khusus gender".Â
Anak-anak pada usia diatas juga sudah mulai bermain  secara terpisah. Seperti anak laki-laki sering bermai  bersama dalam kelompok yang lebih besar, sedagkan anak perempuan cenderung bermain saling berpasangan dan dalam kelompok yang lebih kecil. Selain itu gender juga memiliki pengaruh pada cara berpikir antara laki-laki dan perempuan, dimana anak laki-laki memiliki gelombang otak yang naik turun sehingga membuat mereka lebih cenderung berfikir menggunakan logika dan abstrak.Â
Sedangkan perempuan memiliki arah gelombang kekanan dan kekiri sehingga membuat anak perempuan lebih mudah mengekspresikan perasaanya, namun kecenderungan-kecenderungan tersebut juga dipengaruhi oleh pengasuhan yang diberikan oleh orang tua anak.Â
Kemudian bagaimana cara mengenalkan gender pada anak ? cara mengenalkan gender pada anak ayah bunda ataupun pendidik bisa menerapkannya melewati lagu, cerita ataupun mendongeng.