Mohon tunggu...
fia rachim
fia rachim Mohon Tunggu... Mahasiswa - tuangkan semua yang ada dalam fikiranmu dalam bentuk tulisan-tulisan yang bernilai dan berkualitas

Bismillah pasti bisa !!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Deteksi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini untuk Mencapai Tumbuh Kembang yang Optimal

25 Desember 2021   00:25 Diperbarui: 25 Desember 2021   00:32 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Memiliki anak yang sehat dengan tumbuh kembang yang optimal merupakan dambaan bagi setiap orang tua. Untuk memperoleh hal tersebut maka orang tua harus berperan besar dalam merawat anak dengan selalu memperhatikan, dan mengawasi anak dengan seksama. Oleh karna itu orang tua perlu melakukan deteksi sejak dini pada anak yang tujuannya untuk mengetahui apakah anak sudah tumbuh secara optimal atau belum.

Menurut  (Simanjuntak et al., 2017), Orang tua merupakan sekolah pertama bagi anak. Dengan demikian diharapkan orang tua selalu memberikan stimulus yang tepat dan melakukan deteksi dini kepada anaknya guna memenuhi kebutuhan anak secara optimal. Namun kebanyakan orang tua di Indonesia masih kurang memperhatikan tumbuh kembang si kecil, sehingga menimbulkan dampak yang buruk bagi tumbuh kembangnya.

Orang tua merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam pemantauan maupun untuk pemenuhan kebutuhan perkembangan anak terutama pada lima tahun kehidupan yang merupakan masa keemasan bagi perkembangan anak. Proses perkembangan pada anak bisa saja terjadi secara alamiah, tetapi semua juga tergantung dengan bagaimana cara orang tua dan guru mendidiknya. 

Pada masa pertumbuhan dasar anak sangat berpengaruh pada perkembangannya nanti. Masa balita ini perkembangan bahasa, emosional, dan kecerdasan intelegensi berkembang dengan cepat. Kemudian pembentukan moral serta kepribadian juga sangat berpengaruh pada masa ini, karna itu peting sekali untuk memberikan stimulus yang baik pada anak guna memperoleh perkembangan dan pertumbuhan yang optimal.

Penting sekali di pahami dalam melihat tumbuh kembang anak usia dini yakni dengan memberikan stimulus yang rutin pada anak guna memperoleh tumbuh kembang yang optimal. 

Setiap anak perlu mendapatkan stimulasi sedini mungkin dan terus menerus agar tidak mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya. Stimulus tumbuh kembang anak ini dapat di lakukan oleh orang tua yang merupakan orang terdekat dengan anak, selain itu orang lain pengganti orang tua juga bisa melakukannya. 

Kurangnya stimulus yang di berikan pada anak dapat menyebabkan penyimpangan pada pertumbuhannya, mulai dari keterlambatan kemampuan gerak kasar, gerak halus, berbicara, kemampuan dalam bersosialisasi, dan kemandiriannya. Dengan adanya berbagai faktor keterlambatan yang terjadi pada anak maka memberikan stimulus pra sekolah sangat penting sekali di lakukan.

Oleh karena itu artikel ini mengangkat judul deteksi tumbuh kembang anak usia dini untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal dengan harapan memberikan gambaran kepada orang tua serta pembaca mengenai perkembangan dan karakteristik anak, memberikan pemahaman kepada orang tua tentang bagaiman cara memberikan stimulus yang tepat untuk anak agar setiap aspek perkembangan berkembang secara optimal.

Pembahasan 

Menurut Mahyumi dkk (2021) dalam bukunya menjelaskan tumbuh kembang adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karna pertumbuhan ialah bagian dari perkembangan dan setiap yang tumbuh pasti akan berkembang. Dari penjelasan tersebut diibaratkan bahwasanya anak berkembang sejak berada dalam kandungan sampai anak lahir. Masa pertumbuhan pada anak terjadi secara signifikan. Yang mana tumbuh kembang anak yang paling penting, terjadi ketika anak masih balita, Karna pertumbuhan dasar di masa tersebut sangat berpengaruh pada proses perkembangan anak selanjutnya. Dalam istilah lain tumbuh kembang merupakan suatu peristiwa yang mempunyai makna yang berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.

Menurut Widyastuti & Widyani (2007:5)  proses tumbuh kembang dapat berlangsung normal dan tidak. Artinya perubahan fisik dan mental yang terjadi dapat membentuk anak menjadi individu yang sempurna atau sebaliknya. Adapun faktor yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang pada anak yaitu :

 Faktor genetik

Faktor genetik juga disebut dengan faktor hereditas atau faktor keturunan. Seperti yang dikemukakan oleh Teori hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh seorang ahli filsafat Schopenhauer yang dikutip (Susanto, 2011), berpendapat bahwa manusia lahir sudah membawa potensi-potensi tertentu  yang  tidak  dapat  dipengaruhi  oleh lingkungan. Sedangkan menurut para ahli psikologi Lehrin, Lindzey,  dan  Spuhier  berpendapat  bahwa taraf inteligensi 75-80% merupakan warisan atau faktor keturunan. 

Tetapi jika di amati kembali memang kebanyakan anak lebih cenderung mewarisi gen dari orang tuanya. Seperti ketika ibunya mempunyai  badan kurus bisa saja itu akan berpengaruh pada poster tubuh si anak yang memiliki badan kurus seperti ibunya, kemudia anak mewarisi warna kulit, tinggi badan, bentuk hidung, bahkan riwayat penyaakit dari orang tua. Faktor genetik sendiri terbentuk karna DNA masing-masing sel makhluk hidup yang multiseluler yang terdiri dari milyaran sel yang masuk dan membentuk DNA  yang saling mengikat. 

Selain itu faktor genetik juga menentukan sifat bawaan anak tersebut dan memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbahan kepribadian anak. Faktor genetik atau faktor hereditas ini merupakan karakteristik atau sikap bawaan dari orang tua yang di turunkan kepada anaknya sejak masa pembuahan. (Nur Amini & Naimah, 2020) Jadi karakter atau sifat merupakan fenotif dan manusia merupakan karakter yang komplek dari interaksi genotif yang unik dan lingkungan yang khas.

Faktor Lingkungan 

Teori lingkungan atau juga disebut dengan empiris ini di pelopori oleh  John Locke yang dikutip manurut Susanto (2011) dalam Karim (2014) Menurutnya perkembangan manusia sangatlah ditentukan oleh lingkungannya. Berdasarkan pendapat Locke, taraf inteligensi sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan hidupnya. 

Kemudia teori ini juga di tambahi oleh Ki Hajar Dewantaro yang berpendapat bahwa seseorang dibentuk oleh perpaduan dari dasar dan ajar. Artinya bahwa  seorang  anak  yang  sudah  memiliki dasar  potensi  bawaan  akan  menjadi  siapa dan seperti apakah dia juga dipengaruhi oleh faktor ekternal berupa ajar atau pengajaran yang diperolehnya dari lingkungan.

Faktor lingkungan sangat berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, dimana lingkungan digambarkan sebagai suasana di mana anak itu berada. Lingkungan juga memberikan dampak yang sangat besar dimana anak yang tumbuh dari lingkungan yang baik maka dia juga akan mempunyai tumbuh kembang yang baik pula, sebaliknya jika anak tumbuh di lingkungan yang kurang baik maka hal tersebut juga akan sangat berpengaruh pada anak yang bisa menghambat tumbuh kembangnya. 

Faktor lingkungan juga memberikan pengaruh bagi perkembangan moral anak. Menurut Kasmadi (2019) dalam Fitri (2020) Proses perkembangan moral pada diri anak akan berpengaruh terhadap perilaku atau sikap yang diaktualisasikan olehnya kepada orang tua maupun terhadap sesamanya.

Moral terbentuk bukan dari anak lahir, karna anak yang baru lahir tidak mengerti apa itu moral. Moralitas merupakan sesuatu yang di ajarkan pada anak tahap demi tahap mulai ia lahir ke dunia. Anak usia dini ia lah anak yang membutuhkan perhatian yang sangat intens dari orang tua. Perkembangan pada anak usia dini bukan hanya memperhatikan pertumbuhan secara fisiknya saja melainkan pada perkembangan psikisnya juga sangat di perlukan. 

Dari penjelasan tersebut dapat di simpulkan bahwasanya faktor lingkungan memang memberikan pengaruh yang sangat besar bagi tumbuh kembang anak khususya perkembangan moralnya yang berpengaruh pada masa depannya nanti.perkembangan moral anak tidak di bentuk ketika ia dalam kandungan melainkan perkembangan anak terbentuk bedasarkan lingkungan sekitarnya dan bagaimana orang tua mendidiknya.

Kebutuhan anak untuk mencapai tumbuh kembangnya, secara umum dibagi menjadi 3 kebutuhan dasar yakni :

  • ASUH ( Kebutuhan Fisik-Biologis Anak )
  • Hal ini meliputi :
  • Nutrisi :  yang harus di berikan sejak anak dalam kandungan. Dengan memberikan asupan yang seimbang maka anak akan mempunyai gizi yang seimbang. Seperti hal nya (ASI) merupakan nutrisi yang lengkap dan seimbang bagi bayi terutama 6 bulan pertama.
  • Imunisasi : anak perlu melakukan imunisasi dasar yang lengkap agar anak terlindungi dari penyakit-penyakit yang yang dapat di cegah dengan imunisasi.
  • Kebersihan : menjaga kebersihan  sangatlah penting bagi kesehatan anak. Karna dengan lingkungan yang bersih dan pola hidup yang sehat dapat mengantisipasi anak tejangkit penyakit. Orang tua dapat mencegahnya dengan selalu memperhatikan kebersihan makanan, minuman, pakaian, lingkungan sekitarnya, tempat bermainnya dan transportasi.
  • Bermain, aktivitas fisik, tidur : anak  sangat perlu melakukan aktivitas bermain, melakukan aktivitas fisik, dan tidur guna merangasang hormon tumbuh kembang anak, meningkatkan nafsu makan anak, merangsang tumbuh kembang otot dan tulang  serta merangsang metabolisme, kabohidrat, dan potrein dalam tubuh anak.
  • Kebutuhan Kasih Sayang dan Emosi (ASIH)
  • Anak membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya untuk menciptakan ikatan yang erat dan kepercayaan untuk mencapai tumbuh kembang yang selaras baik dari fisik, mental, dan psikososialnya. Asih merupakan pertumbuhan dasar anak dalam hal emosionalnya, seperti anak ingin mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, mendapat pujian, merasa aman, mendapat perhatian, dan di hargai. Misalnya anak mampu menyusun puzzel dengan baik dan benar, ibu/ orang yang berada di dekat anak bisa memberikan pujian yang dapat memotivasi anak agar anak merasa senang dan mau mencoba hal-hal baru yang belum di ketahuinya.

  • Kebutuhan Stimulasi Mental (ASAH)
  • Stimulasi pada anak perlu dilakukan sedini mungkin guna mengembangkan kecerdasannya, sensorik, motorik, kemandirian, kreatifitas, moral-etika, produktifitasnya dan lain sebagainnya. Asah juga merupakan pembentukan stimulasi anak mealalui aktivitas bermain. Dengan media permainan maka imajinasi anak semakin berkembang sehingga melatih kreatifitasnya. Misal permainan yang mendukung stimulasinya yakni dengan menggunakan permainan puzzle, congklak, menyusun balok dan masih banyak lagi.

Perkembangan Anak

(Khaironi, 2018) Usia dini adalah masa yang paling tepat untuk menstimulasi perkembangan individu. Agar dapat memberikan berbagai upaya pengembangan, maka perlu diketahui tentang perkembangan-perkembangan yang terjadi pada anak usia dini.

Pada pereode ini anak sangat membutuhkan stimulasi yang tepat, karna pada masa pertumbuhan dasar sanagat mempengaruhi dan menentukan bagaimana perkembangan anak selanjutnya. Masa balita merupakan masa yang sangat berpengaruh pada kemampuan berbahasa, kreativitas, emosional dan intelegensi yang berkembang dengan cepat, sehingga pada proses perkembangan ini sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan moral dan dasar kepribadian-kepribadiannya juga terbentuk pada masa ini.

Deteksi pada usia dini sangat perlu di lakukan oleh orang tua, agar mengetahui apakah anak sudah berkembang dengan baik atau belum. Deteksi pertumbuhan dini ini hendaknya di lakukan dengan cara melakukan pemeriksaan perkembangan secara berkala, dengan mengetahui pada umur sekian anak telah berkembang secara normal dan tidak terjadi penyimpangan dari proses perkembanganya. Ada empat prameter yang di pakai dalam menilai perkembangan anak adalah :

  • Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh)

Perkembangan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinasi antara susunan syaraf dan otot. Salah satu aspek yang penting pada proses perkembangan adalah perkembangan motorik kasar yaitu gerak tubuh menggunakan otot–otot besar, atau sebagian besar dari seluruh anggota tubuh yang di pengaruhi oleh kematangan anak sebagai awal dari kecerdasan dan emosi sosial anak dari Hidayat,(2008) dalam Aries Chandra Ananditha, (2017).

Perkembangan sensorik motorik adalah perkembanagan yang melibatkan otot-otot besar seperti tengkurap, duduk, berlari berjalan dan lain sebagainya. Deteksi dini sangat di perlukan dalam hal ini guna mengetahui apakah anak berkembang dengan baik atau tidak. 

Dalam pengaplikasiannya motorik kasar ini terjadi ketika si anak ingi mengambil mainannya yang terletak agak jauh dari dia, maka hal yang ia lakukan adalah mengambil mainan tersenbut agar dia bisa memainkan, dengan melakukan gerak entah itu berlari atau dengan berjalan biasa, kemampuan motoriknya secara tidak langsung telah berkembang. Kemampuan motorik yang baik juga akan memberi pengaruh yang baik pada agar mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Sebaliknya jika motorik pada anak tidak berkemabang dengan baik maka akan mempersulit anak dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga anak sulit diterima di lingkungannya.

  • Gerak motorik halus ( menggambar, memegang benda, dan lain-lain)
  • Menurut Jojoh & Cicih, (2016:122) dalam Wirastuti  (2014) menyatakan “Motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil serta memerlukan koordinasi yang cermat”.
  • Gerakan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan bagian-bagian tubuh tertentu yang melibatkan otot-otok kecilnya. Gerakan motorik halus identik dengan menggerakkan jemari, menulis, menggambar, dan menggerakkan pergelangan tangan dengan cepat. Anak yang mempunyai perkembangan sensorik halus dengan baik maka akan mudah dalam berinteraksi dengan lingkungannya dan dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan. Berbeda dengan anak yang mempunyai perkembangan motorik halus tidak berkembang dengan baik maka akan mempengaruhi tumbuh kembang anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Pentingnya mengetahui tumbuh kembang anak sangat di perlukan oleh orang tua agar setiap tahapan tumbuh kembang yang dilalui anak bisa terpenuhi dan tidak mengakibatkan keterlambatan.
  • Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah, berbicara sepontan).
  • (Erisa Kurniati, 2017) Bahasa digunakan anak dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran dan emosi.
  • Bahasa merupakan suatu hal yang perlu di tanamkan sejak dini. Kemampuan berbahasa di lakukan agar anak bisa melakukan kemampuan berbahasa denngan baik. Dalam kehidupan sosial nanti anak pasti akan melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Dengan berbahasa mereka mampu berkomunikasi dengan baik, maka sejak dini perlu dilakukan latihan berbicara dengan belajar menyusun kata demi kata sesuai dengan apa yang di deskripsinya.
  • Kepribadian/ tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain)
  • Kepribadian merupakan cerminan dari seseorang, bagaimana tingkah laku seseorang. Pada anak usia dini pembentukan kepribadian sedari kecil sangat di butuhkan guna ia bisa birsikap, besosialisasi dengan orang lain dengan baik. Kepribadian atau tingkah laku ini juga termasuk kedalam moral dan etika yang di miliki oleh anak. penting sekali untuk orang tua atau orang-orang terdekat anak untuk selalu memberikan contoh-contoh perilaku yang baik bagi anak. agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik dan optimal.

Kesimpulan 

Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal merupakaan harapan bagi setiap orang tua. Peran orang tua juga sangaat penting dalam hal ini. Memberikan stimulus yang tepat sangat penting bagi tumbuh kembang anak. adapun faktor yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak yanki faktor genetik atau hereditas, merupakan faktor di mana anak mewarisi sifat ataaupun bentuk tubuh dari orang tuanya. faktor lingkungan juga sangat berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, dimana lingkungan digambarkan sebagai suasana di mana anak itu berada. 

Tumbuh kemabang anak secara umum di bagi menjadi 3 yaitu SUH ( Kebutuhan Fisik-Biologis Anak ), Kebutuhan Kasih Sayang dan Emosi (ASIH), Kebutuhan Stimulasi Mental (ASAH). Perkembangan anaak merupakan faaktor yang sangaat penting juga bagi anak, dalam perkembangannya ada emapat prameter yang di pakai dalam menilai perkembangan anak :1). Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh) 2). Kebutuhan Kasih Sayang dan Emosi (ASIH) 3). Kepribadian/ tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun